News

Harga Kedelai Meroket, Produsen di Balikpapan Perkecil Ukuran Tempe

apahabar.com, BALIKPAPAN – Imbas dari meroketnya harga kedelai, produsen di Balikpapan terpaksa memperkecil ukuran tempe. Produsen…

Pabrik tempe milik Nur Cholis masih tersedia stok kedelai untuk pembuatan tempe. apahabar.com/ Riyadi

apahabar.com, BALIKPAPAN – Imbas dari meroketnya harga kedelai, produsen di Balikpapan terpaksa memperkecil ukuran tempe.

Produsen tempe asal Sumber Rejo, Nur Cholis mengaku mulai mengurangi ukuran tempe beberapa milimeter sejak awal Januari 2022 lalu.

“Dari sana (distributor) sudah naik harganya. Nggak dijelaskan sih alasannya apa. Kita nggak naikin, harganya masih sama, cuma ukurannya saja kita kurangi sedikit,” ucap Nur Cholis kepada apahabar.com, Sabtu (5/3).

Meski begitu, ia bilang stok kedelai masih tebilang aman.

Sebab, ia mengubah pola pembelian dari agen, yakni per kilogram setiap hari.

“Saya beli per hari, kalau mau habis ya dibeli saja di toko. Sekali beli itu 100 kilogram kedelai dan 100 kilogram kacang kecambah. Harganya sekarang Rp 11 ribu per kilogram untuk kedelai mentahnya,” kata Nur Cholis.

Nur Cholis menilai ini merupakan kondisi yang lumrah terjadi setiap tahun. Terlebih ketika mendekati bulan suci Ramadan.

Bahkan, ia pernah kekosongan stok di Balikpapan. Sehingga harus mencari ke Samarinda.

“Kemarin saya sempat nggak dapat di sini, jadi harus nyari di Samarinda. Kebetulan punya kenalan di sana yang sering pesan tempe sama saya. Nah, harganya ya pasti beda, naik Rp 1.000 karena masalah transportasi,” bebernya.

Kenaikan kedelai dan kacang kecambah ini diprediksi akan terus terjadi jelang Ramadan nanti.

“Ini sudah dikasih kabar sama distributornya kalau kontainer yang datang (kedelai dan kecambah) harganya sudah lain lagi. Ini terjadi sampai enam bulan kedepan biasanya,” pungkasnya.