Harga Gas 3 Kg Dikeluhkan, Pangkalan di Tabalong Disidak

Upaya menekan tingginya harga gas elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer terus di lakukan Pemkab Tabalong bersama instansi terkait.

Asisten Perekonimian dan Pembangunan Setda Tabalong, Norzain A Yani dan Kepala Diskop UKM Perindag, H Syam"ani, menyerahkan surat edaran bupati terkait gas elpiji 3 kg ke pemilik pangkalan. Foto - bakabar.com/M Al Amin

bakabar.com, TANJUNG - Pemkab Tabalong terus menggencarkan pengawasan terhadap distribusi gas elpiji 3 kilogram menyusul keluhan warga soal harga jual yang masih tinggi di tingkat pengecer.

Setelah sebelumnya menyasar warung-warung pengecer, kini petugas gabungan mengalihkan fokus ke sejumlah pangkalan. Pada Senin (14/7), tim yang terdiri dari Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan, Satpol PP, Tim Satgas Pangan Polres Tabalong, serta Sekretariat Daerah, melakukan inspeksi ke beberapa titik distribusi resmi.

Tim bergerak dari Kantor Sekretariat Daerah sekitar pukul 13.30 Wita, dipimpin langsung oleh Kepala Diskop UKM Perindag, H. Syam’ani, dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tabalong, Norzain A. Yani.

Salah satu pangkalan yang disambangi berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Tanjung. Di lokasi ini, petugas menemukan puluhan tabung gas elpiji yang belum disalurkan. Pemilik pangkalan menjelaskan bahwa tabung-tabung tersebut memang sudah dijadwalkan akan diambil warga pada sore harinya.

Setelah memastikan tidak ada pelanggaran, rombongan melanjutkan pemantauan ke pangkalan lain di Desa Tanta. Di sana, petugas hanya menemukan tabung kosong. Pemilik menyatakan bahwa seluruh gas telah disalurkan ke warga sejak pagi.

H. Syam’ani menegaskan, pemantauan ini dilakukan untuk memastikan pangkalan mematuhi Harga Eceran Tertinggi (HET) dan distribusi dilakukan sesuai ketentuan.

“Kami ingin memastikan gas elpiji 3 kg benar-benar disalurkan kepada konsumen yang berhak, serta tidak terjadi penimbunan di pangkalan,” ujarnya.

Ia menyebut dari hasil pengecekan di tiga pangkalan, seluruhnya telah menyalurkan gas kepada warga sesuai prosedur. Kalaupun ditemukan tabung belum tersalurkan, itu karena memang sudah dijadwalkan.

Syam’ani juga menyampaikan bahwa harga gas yang sempat melonjak hingga Rp 50.000-60.000 per tabung kini mulai berangsur turun ke kisaran Rp 25.000-35.000.

“Kami akan terus melakukan pemantauan rutin di tingkat pengecer dan pangkalan, sembari mensosialisasikan Surat Edaran Bupati terkait distribusi gas elpiji 3 kg,” katanya.

Saat ini, Pemkab Tabalong belum menjatuhkan sanksi tegas terhadap pelanggaran di lapangan, karena proses masih dalam tahap sosialisasi. Namun, Syam’ani menegaskan akan ada tindakan tegas setelah masa sosialisasi berakhir.

“Jika setelah sosialisasi masih ada yang melanggar, tentu akan kami tindak sesuai aturan,” pungkasnya.