Resesi Global

Harga Emas Diprediksi Naik, Jadi Alternatif Investasi Hadapi Resesi

Di tengah ancaman resesi, harga emas justru digadang-gadang bakal melonjak dengan kisaran Rp 1,5-1,6 juta per gram.

Ilustrasi – Petugas menunjukkan logam mulia emas 24K 100gram di Jakarta. Foto-Antara/Yudhi Mahatma/Koz/Spt/13. Foto-Istimewa

apahabar.com, JAKARTA - Memasuki 2023, ancaman badai resesi tengah menghantui ekonomi global. Namun, di tengah ancaman tersebut, harga emas justru digadang-gadang bakal melonjak dengan kisaran Rp 1,5-1,6 juta per gram.

"Akan ada booming emas. Sebelumnya pada 2022 terjadi fenomena super dolar AS dimana itu diminati sebagai safe haven," kata Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira dalam keterangannya, Sabtu (7/1).

Dirinya menyebutkan jika Indonesia akan masuk pada fase emas sebagai aset pengaman di saat resesi global.

"Tahun 2020-2021 adalah booming aset kripto sebagai safe haven. Namun, dollar akan segera berganti ke emas sebagai instrumen paling diminati," imbuhnya.

Baca Juga: Delapan Jurus dari Celios Cegah Potensi Resesi 2023

Penyebab Naiknya Harga Emas

Karenanya, logam mulia seperti emas akan menjadi incaran investor lantaran dapat menjadi pelindung nilai atau hedging aset dari inflasi yang makin liar.

"Ada beberapa faktor pemicu naiknya harga emas. Salah satunya inflasi yang tinggi disertai berkurangnya kesempatan kerja atau biasa dikenal dengan stagflasi akan memacu investor membeli emas dalam jumlah besar," jelasnya.

Selain karena inflasi yang tinggi, beberapa negara menyegerakan penerbitan bank emas atau bullion bank termasuk Indonesia dalam UU PPSK.

"Artinya, emas menjadi komoditi yang menarik dengan peminat semakin luas," ungkapnya.

Baca Juga: Pemprov DKI Gandeng Kementerian Investasi Cegah Potensi Resesi Berimbas ke Jakarta

Faktor selanjutnya, kata Bhima, pengetatan moneter di negara maju membuat emas diandalkan sebagai lindung nilai atau hedging terhadap naiknya risiko suku bunga.

"Keempat, tidak ditemukan cadangan emas terbukti dalam jangka pendek sehingga outlook supply emas tidak akan meredam kenaikan harga," tutupnya.