Kalsel

Harga Daging Ayam Di Pasar Marabahan Naik

apahabar.com, MARABAHAN – Setidaknya dalam dua pekan terakhir, harga ayam pedaging atau ras di Pasar Marabahan…

Dalam tiga pekan terakhir, harga ayam pedaging di Pasar Marabahan cenderung meningkat. foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

apahabar.com, MARABAHAN – Setidaknya dalam dua pekan terakhir, harga ayam pedaging atau ras di Pasar Marabahan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Berdasarkan pantauan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopperindag) Barito Kuala, Kamis (17/11), ayam ukuran sedang seharga Rp37.000 hingga Rp38.000 per kilogram.

Sementara sepekan sebelumnya, harga per kilogram ayam ukuran sedang hanya Rp34.000. Tapi harga tersebut sudah lebih mahal, mengingat harga ayam sepanjang September 2019 berkisar antara Rp30.000 hingga Rp32.000.

Sebaliknya dalam beberapa bulan sebelumnya hingga Agustus 2019, harga ayam sempat anjlok hingga Rp25.000 sampai Rp28.000.

“Sama seperti Banjarmasin, stok ayam pedaging di Marabahan rata-rata masih tergantung daerah lain lantaran stok lokal belum mencukupi,” papar Surono, Kabid Perdagangan Diskopperindag Batola.

“Kalau harga di daerah asal naik, otomatis harga di Marabahan ikut naik. Lain cerita kalau Batola memproduksi sendiri,” imbuhnya.

Selain agam pedaging, cabe merah biasa juga mengalami kenaikan signifikan dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp50.000. Sedangkan cabe rawit lokal dan tiung masih bertahan dengan harga masing-masing Rp80.000 dan Rp60.000.

Sementara bawang merah juga naik cukup signifikan dari Rp17.000 per kilogram menjadi Rp26.000. Demikian pula harga bawang putih yang naik Rp2.000 menjadi Rp27.000 per kilogram.

Sedianya Batola juga memiliki peternakan ayam pedaging yang kebanyakan dibina perusahaan makanan ayam, di antaranya berada di Anjir Pasar, Mandastana, Wanaraya, Rantau Badauh dan Marabahan.

Namun sebagian besar dijual ke Kalimantan Tengah. Di sisi lain, Batola juga mendatangkan stok dari Banjarbaru. Padahal berdasarkan data 2018, produksi ayam pedaging dari Batola mencapai 683.000 ekor.

“Masalahnya Batola masih bukan pasar utama perdagangan ayam, selain kebutuhan ayam masih dapat ditutupi ikan air tawar,” jelas Eko Haryanto, Kasi Pembibitan dan Pengembangan Ternak Dinas Perkebunan dan Peternakan Batola.

Baca Juga: Gaji Tenaga Kontrak Dinkes Banjarmasin Berbeda, Simak Nominalnya

Baca Juga: Studi Tiru, Wali Kota Yogya Akui Keberhasilan PDAM Bandarmasih

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin