Kalsel

Harga Cabai Meroket, Pendapatan Pemilik Warung Makan di Banjarmasin Berkurang

apahabar.com, BANJARMASIN – Meroketnya harga cabai di Banjarmasin turut berdampak untuk para UMKM, khususnya pemilik warung…

Oleh Syarif
Harga cabai meroket. Foto-Merdeka.com

apahabar.com, BANJARMASIN - Meroketnya harga cabai di Banjarmasin turut berdampak untuk para UMKM, khususnya pemilik warung makan.

Seperti Gina, salah seorang pemilik warung makan di Teluk Tiram Darat, Banjarmasin Barat yang menjajakan sajian ayam geprek.
Gina sendiri, dalam berjualan mengusung cita rasa pedas, yang mana memerlukan banyak cabai dalam olah sambalnya.

Menurutnya, dengan melonjaknya harga cabai, membuat pendapatan sehari-hari menjadi berkurang.

“Cukup terbebani karena pengeluaran menjadi lebih besar karena harga cabai lebih mahal,” kata Gina.

Melonjaknya harga cabai sendiri dirasakan Gina sudah terjadi sejak sebelum Natal 2020. “Hingga saat ini belum normal harganya,” katanya.

Pantauan media ini, cabai di pasaran sendiri saat ini harganya mencapai Rp70.000 per kilogram (Kg), yang mana jika normal hanya berkisar dari Rp30.000 hingga Rp35.000.

Harga tersebut sudah mencakup beragam jenis cabai yang kerap ada di pasaran Kota Banjarmasin, seperti taji, tiung, dan pioner.

Kepada pemerintah setempat, Gina pun berharap agar bisa mencarikan jalan keluar untuk mengembalikan harga cabai di pasaran bisa kembali normal lagi.