Tak Berkategori

Harga BBM Naik, Erick Thohir:, Pasti Ada Penyesuaian Gaji

apahabar.com, BANJARMASIN – Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax resmi naik pada…

Menteri BUMN, Erick Thohir. Foto: Tribunnews

apahabar.com, BANJARMASIN – Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax resmi naik pada 3 September kemarin. Kenaikan ini langsung berpengaruh ke berbagai sektor mulai dari pangan hingga transportasi.

Di tengah kondisi ini, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan penyesuaian gaji karyawan pasti akan dilakukan oleh perusahaan.

“Kalau masalah kenaikan gaji ini kan kebijakan masing-masing perusahaan dan memang biasanya ada adjustment saat inflasi itu selalu,” ungkap Eric kepada media, di Gedung Grha Pertamina, Jakarta Pusat, dikutip dari detikcom, Rabu (7/9/2022).

“Yang namanya adjustment atau gaji di-adjust atau diperbaiki, itu di semua perusahaan seperti itu, pasti akan dilakukan,” tambahnya.

Menurut Erick di tengah kekhawatiran masyarakat akan kenaikan biaya di berbagai sektor, pihaknya berupaya menyeimbangkan dengan beberapa program untuk masyarakat, salah satunya Program Makmur Petani.

“Di mana Makmur Petani ini petani diberi pembiayaan, lalu dikasih pupuk dan bibit yang benar oleh PT Pupuk, dikasih asuransi gagal panen oleh Jasindo, lalu hasilnya dibeli oleh di Oftik. Yaitu baru empat, baru yang namanya kelapa sawit, gula, itu oleh BUMN, padi dan jagung bersama swasta,” jelas Erick.

Tidak hanya itu, beberapa waktu lalu pihaknya juga menjalin kerjasama dengan perusahaan swasta Belanda menyangkut komoditas kopi. Ia menyebut, nilai transaksinya mencapai US$ 5,6 juta atau setara Rp 84 miliar (kurs Rp 15.000).

“Jadi dari 7.000 hektar sudah ada pembelinya dari luar negeri. Itu 100% swasta dari Belanda. Total transaksi ya lumayan, belum besar, tapi sudah mulai US$ 5,6 juta. Artinya apa? kita dorong juga mayoritas bangsa kita harus jadi pengusaha,” kata Erick.

Erick mengatakan pemerintah berupaya mendorong mayoritas masyarakat Indonesia untuk menjadi pengusaha. Pasalnya, jumlah pengusaha Indonesia baru menyentuh angka sekitar 3% sedangkan untuk menjadi negara maju dibutuhkan hingga 14%.

“Makanya kita dorong. Bagaimana BUMN ini memberikan pembiayaan dan pendampingan. Termasuk CSR BUMN pun sekarang cuma 3. Pertama memberikan pendidikan, perbaikan lingkungan hidup, dan yang ketiga pendampingan UMKM untuk digital marketing,” tandasnya.