Kalsel

Harga Anjlok Imbas Corona, Peternak Ayam Broiler di Kalsel Menjerit

apahabar.com, BANJARMASIN – Para peternak ayam broiler di Kalimantan Selatan (Kalsel) kian menjerit di tengah hantaman…

Ilustrasi. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN – Para peternak ayam broiler di Kalimantan Selatan (Kalsel) kian menjerit di tengah hantaman wabah virus Corona (Covid-19).

Bagaimana tidak, dikutip dariarborge.com, salah satu akun terpercaya daftar harga ayam broiler di Indonesia, harga Kalsel khususnya Banjarmasin berkisar Rp 11.500 – 12.000 per kilogram.

“Harga ayam broiler di peternak bisa disebut anjlok,” ucap Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Birhasani kepadaapahabar.com, Senin (20/4) siang.

Harga normal ayam broiler di peternak, kata dia, biasanya berkisar antara Rp18.000-20.000 per kilogram.

“Sedangkan harga normal di pedagang berkisar Rp30.000-35.000 ribu per kilogram,” katanya.

Jika harga ayam di peternak hanya mencapai Rp11.500-12.000 per kilogram, maka harga di pedagang berkisar Rp20.000-25.000 per kilogram.

“Kalau pedagang tak jadi masalah, yang rugi itu para peternak. Kalau ayam itu ditahan, maka malah semakin merugi,” bebernya.

Banyaknya rumah makan dan bisnis catering yang tutup imbas dari penyebaran wabah virus Corona diduga kuat menjadi penyebab utama anjloknya harga ayam broiler di pasaran.

“Ini dikarenakan tingkat produksi lebih tinggi dibandingkan permintaan masyarakat. Begitulah sudah hukum ekonomi. Para peternak salah prediksi,” sebutnya.

Ia sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertenakan dan Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan ihwal problematika tersebut.

“Kami meminta dinas terkait untuk mengurangi tingkat produksi ayam broiler di Kalsel,” bebernya.

Tak hanya itu, ia juga telah ikut membantu mempromosikan ayam broiler ke Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) di lingkungan Pemprov Kalsel.

“Kita juga akan menggelar operasi pasar nanti,” pungkasnya.

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Muhammad Bulkini