Hot Borneo

Harapan Penjual Batang Pinang Hari Kemerdekaan di Palangka Raya

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Sudah menjadi tradisi jika lomba panjat pinang selalu diadakan setiap HUT Kemerdekaan…

Lukman (37) penjual batang pinang untuk lomba di sekitar Jalan P. Diponegoro, Palangka Raya, Kalteng. Foto-apahabar.com/Andre

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Sudah menjadi tradisi jika lomba panjat pinang selalu diadakan setiap HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dengan berbagai macam keunikannya di setiap daerah.

Namun semenjak badai Covid-19 melanda Tanah Air dan dunia pada 2020 hingga 2021, kegiatan tersebut terpaksa harus ditiadakan termasuk kegiatan lomba lainnya.

Karena di 2022 ini situasinya sudah berbeda, pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat menggelar acara perayaan Hari Kemerdekaan ke-77 RI.

Seperti di Kota Palangka Raya, Kalteng, penjual batang pinang musiman ini nampak mulai bergairah kembali menggelar dagangannya di sekitaran Jalan Pangeran Diponegoro, tidak jauh dari Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya.

Lukman (37) warga Palangka Raya yang mengaku pekerja serabutan ini kepada apahabar.com saat ditemui pada Jumat (12/8) siang menuturkan, sudah puluhan tahun berjualan batang pinang siap pakai, dan sudah banyak yang mengenalnya terutama dari Instansi pemerintahan, TNI dan Polri.

Ia berharap di perayaan HUT ke-77 Kemerdekaan RI tahun ini antusias pembeli semakin meningkat, karena pada saat pandemi waktu lalu ia tidak bisa berjualan.

“Untuk harga, saya menjual tergantung dengan ukuran, mulai dari 4 meter sampai 9 meter,” katanya.

Batang pinang yang siap pakai untuk ukuran 4 meter Lukman menjual mulai dari harga Rp 650 ribu dan untuk yang paling panjang dijual Rp 950 ribu.

“Batang pinang ini saya bawa dari daerah Bukit Tangkiling dan saya membeli juga dengan warga sebelum ditebang mulai dari harga 300 ribu,” ujarnya.

Itu belum termasuk biaya angkut dan mengupas kulit batang pinang, merakit sampai membawa ke Palangka Raya untuk dijual.

“Karena saya tidak punya kendaraan saya terpaksa menyewa mobil untuk angkut,” terangnya.

Disinggung mengenai hasil penjualan batang pinang ini, Lukman menyebutkan rata-rata mampu menjual disaat momen Agustusan bisa sampai 10 batang.

“Kalau momen agustusan sudah lewat ya tidak bisa dijual lagi, karena batang pinang inikan serabut, jadi tidak bisa bertahan lama,” bebernya.

Lukman berharap batang pinang tahun ini bisa laku terjual semua seperti sebelum badai Covid-19 melanda.