Bakabar.com, ACEH TAMIANG – Di tengah duka akibat bencana alam yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang, secercah harapan datang dari jauh. Rumah Amal Ukhuwah bersama AVI Humanity hadir membawa bantuan kemanusiaan melalui program “Banua Peduli Sumatera”, sebagai bentuk kepedulian masyarakat Banua kepada saudara-saudara mereka di Sumatera.
Selama tiga hari, 18–20 Desember, relawan menyusuri empat titik lokasi terdampak bencana. Tak sekadar menyalurkan bantuan logistik, tim juga membangun satu unit dapur umum. Asap dari dapur sederhana itu menjadi tanda kehidupan—tempat warga menggantungkan kebutuhan makan sehari-hari di tengah situasi darurat.
Bagi warga, dapur umum tersebut bukan hanya soal makanan, tetapi juga rasa diperhatikan. Di saat aktivitas lumpuh dan penghasilan terhenti, kehadiran dapur umum menjadi penguat bagi keluarga-keluarga yang tengah berjuang bangkit dari bencana.
Bantuan yang disalurkan merupakan hasil amanah masyarakat Banua. Sebelumnya, Rumah Amal Ukhuwah dan AVI Humanity telah menggalang dana bersama 11 yayasan yang tergabung dalam Share Edu di Kalimantan Selatan pada 10 Desember lalu. Dari kegiatan itu, terkumpul dana hampir Rp900 juta, yang prosesnya turut disaksikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Muhammad Anis Matta.
Ketua Rumah Amal Ukhuwah, Said Abdurrazak Fachruddin Noor Fachir, yang memimpin langsung penyaluran bantuan, menegaskan bahwa setiap bantuan yang diberikan membawa pesan kepedulian dari masyarakat Banua.
“Ini bukan sekadar bantuan barang. Ini adalah titipan kepedulian dan doa dari masyarakat Banua untuk saudara-saudara kita di Aceh Tamiang. Kami ingin memastikan amanah ini sampai dan benar-benar meringankan beban mereka,” ungkapnya.
Bantuan yang diberikan mencakup kebutuhan pokok dan dukungan logistik penting lainnya. Distribusi dilakukan dengan melibatkan relawan lokal dan tokoh masyarakat setempat, agar bantuan dapat menjangkau warga yang paling membutuhkan secara adil dan merata.
Melalui kolaborasi ini, Banua Peduli Sumatera diharapkan tak hanya menghadirkan bantuan fisik, tetapi juga menumbuhkan kembali rasa kebersamaan dan harapan. Di tengah keterbatasan, uluran tangan dari Banua menjadi pengingat bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi masa sulit.
Rumah Amal Ukhuwah pun mengajak masyarakat luas untuk terus menyalakan semangat solidaritas dan kepedulian sosial, karena dari kepedulian itulah harapan dapat terus tumbuh. (rel)