Tak Berkategori

Harapan Abdul Hamid, Si Tukang Ledeng yang Maju Sebagai Caleg

Sore itu, warga di Kelurahan Kelayan Luar terkejut. Selesai mengecek kondisi ledeng di salah satu rumah…

Abdul Hamid alias Memed Si Tukang Ledeng PDAM Banjarmasin yang maju sebagai Caleg sedang mengecek kondisi ledeng di salah satu rumah warga di Kelurahan Kelayan Luar. Foto – apahabar.com/Eddy Andriyanto

Sore itu, warga di Kelurahan Kelayan Luar terkejut. Selesai mengecek kondisi ledeng di salah satu rumah warga, Si Tukang Ledeng dari PDAM Banjarmasin dengan senyum ramah meminta warga untuk datang ke TPS pada 17 April akan datang.

Eddy Andriyanto, BANJARMASIN

Siapa sangka, pemuda bernama Abdul Hamid ini adalah calon legislatif (Caleg) DPRD Kota Banjarmasin, dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) Pemilu 2019.

Pemuda berusia 23 tahun ini maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Banjarmasin Tengah melalui Partai Keadilan Sejahtera. Caleg nomor urut 4 ini mengaku tak mempunyai banyak modal uang.

Baca Juga: Untuk Para Caleg, Intip Harga Kamar VVIP RS Jiwa Sambang Lihum

Hal terpenting bagi Abdul Hamid yang biasa dipanggil Memed, yakni membawa aspirasi di daerahnya. Di antaranya tentang nasib warga kurang mampu dan membantu masyarakat dalam hal kaitannya dengan birokrasi. Misalnya, pelayanan KTP dan sebagainya.

“Jika terpilih hak-hak warga kurang mampu akan saya perjuangkan," tutur Memed kepada Wartawan Apahabar.com saat ditemui di wilayah Kelayan Luar.

Bisa dikatakan sebagai pemuda nekat, ia mengakui persaingan caleg dalam Pemilu 2019 memang berat. Banyak caleg lain yang mempunyai modal jauh lebih besar ketimbang dirinya. Namun Mahasiswa Uniska Banjarmasin itu optimistis niat menjadi anggota dewan dapat tercapai. Tanpa uang lebih, ia lebih mengedepankan kenalan atau jaringan pertemanan yang ada.

"Dan sampai saat ini saya baru keluar uang sekitar Rp 8 juta. Enggak bisalah seperti caleg berduit lainnya yang bisa kasih ini, beri itu. Saya memang ingin mengajarkan kepada masyarakat, bahwa jadi caleg tidak harus bermodal banyak. Yang penting ketika memang jadi, harus bekerja sungguh-sungguh memajukan masyarakat,” jelas Memed.

Perihal dana kampanye, sulung tiga bersaudara itu mengaku seluruhnya berasal dari kocek pribadi, yakni sekitar Rp 20 juta hasil tabungannya sebagai pekerja ledeng dan juga bantuan dari kerabatnya.

Mahasiswa semester akhir Uniska Banjarmasin ini mengaku modal Rp 20 juta yang dimilikinya sudah lebih dari cukup. Meski tergolong kecil dibanding caleg-caleg lain, ia tidak takut. Malah membuat ia semakin bersemangat untuk mengalahkan caleg-caleg bermodal besar.

"Insya Allah saya yakin bisa dapat suara minimal 3.000 suara," ujar Memed sembari tersenyum.

Ia merasa tak ada beban jika nantinya tidak terpilih menjadi anggota Dewan. Setidaknya ia telah berusaha berbuat baik untuk menjadi wakil rakyat.

“Jika tidak terpilih, saya akan balik lagi sebagai mahasiswa dan tukang ledeng," pungkasnya.

Baca Juga: Budaya Politik Uang dari Caleg Karbitan

Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Aprianoor