Tak Berkategori

Hapus Pembatasan Covid-19, PM Hongaria: Selamat Tinggal Masker

apahabar.com, BUDAPEST – Masyarakat Hongaria siap menanggalkan maskernya. Menyusul sikap pemerintah Hongaria yang ingin menghapus kebijakan…

Masyarakat menghadiri demonstrasi di Lapangan Pahlawan di Budapest, Hongaria, Minggu (28/2/2021), berupa protes terhadap kebijakan pembatasan terkait virus corona yang dianggap dapat membuat perekonomian memburuk. FOTO-Antara

apahabar.com, BUDAPEST – Masyarakat Hongaria siap menanggalkan maskernya.

Menyusul sikap pemerintah Hongaria yang ingin menghapus kebijakan pembatasan Covid-19.

Sebagian besar wilayah di Hongaria segera tidak lagi menerapkan pembatasan dalam beraktivitas.

Termasuk pemberlakuan jam malam yang sempat diterapkan sejak Covid-19 melanda dunia.

Perdana Menteri Hongaria Vitor Orban menyebutkan kebijakan berlaku segera setelah jumlah penerima vaksin Covid-19 mencapai 5 juta orang pekan ini.

Orban mengatakan kepada radio pemerintah bahwa masker tidak akan perlu digunakan lagi di tempat umum, dan pertemuan hingga 500 orang sudah dapat digelar di udara terbuka.
Acara-acara di dalam ruangan juga terbuka bagi mereka pemegang sertifikat vaksinasi.

“Ini artinya kita telah menaklukkan gelombang ketiga pandemi,” kata Orban dikutip dari Antara, Sabtu (22/5/2021).

Ia menambahkan bahwa tiba waktunya untuk mengatakan “selamat tinggal masker” di tempat umum.

Hongaria merupakan satu-satunya negara Uni Eropa yang merestui sekaligus menggunakan vaksin buatan Rusia dan China dalam jumlah besar.

Padahal restu itu justru keluar sebelum Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) memeriksa atau menyetujuinya.

Kebijakan itu memungkinkan Hongaria mencapai salah satu tingkat vaksinasi tertinggi Uni Eropa, dengan 50 persen dari sekitar 10 juta populasi mereka setidaknya telah disuntik dosis pertama.

Sebagian besar aspek industri jasa sudah kembali beroperasi, seperti hotel, restoran, spa, teater, bioskop, pusat kebugaran, serta tempat olah raga.

Orban kembali menegaskan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang penangguhan pembayaran pinjaman Covid sampai akhir Agustus, guna memungkinkan bank dan pemerintah melanjutkan pembicaraan dan menuntaskan rencana mengenai masa depan penangguhan tersebut.