Kalsel

Hanguskan 2,5 Hektare, Karhutla 2021 di Banjarbaru Masih Terbilang Aman

apahabar.com, BANJARBARU – Tahun ini, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Banjarbaru tercatat sudah menghanguskan…

Kejadian kebakaran hutan dan lahan 2021 di Banjarbaru. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU – Tahun ini, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Banjarbaru tercatat sudah menghanguskan 2,5 hektare lahan.

Meski demikian intensitas kebakaran di Kota berjuluk Idaman ini masih bisa dikatakan aman. Sebab jauh menurun ketimbang tahun sebelumnya.

“Luas lahan yang sudah terbakar pada 2021 dari Januari hingga April sekitar 2,5 hektare. Dibanding dengan tahun 2019, 2020 yang mencapai puluhan hektare. Memang tahun ini penurunannya jauh sekali karena di tahun ini musim kemarau lebih basah, sampai April ini kebakaran sangat berkurang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru, Zaini Syahranie kepada apahabar.com, Selasa (27/4/2021).

Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru, Zaini Syahranie. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

Zaini mengungkapkan, dua lokasi favorit karhutla saat ini ialah di wilayah Landasan Ulin dan Cempaka.

“Terkait kebakaran hutan dan lahan di Banjarbaru ada beberapa lokasi. Ada di Landasan Ulin dan di Cempaka seperti yang dilihat di sana sudah dilakukan pembasahan,” ucapnya.

Salah satu wilayah menjadi titik fokusnya, yaitu di Guntung Damar atau sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor.

“Tahun ini yang menjadi titik fokus kami itu di daerah Guntung Damar di sekitar bandara di sana menjadi titik fokus karena memang jika terjadi kebakaran asapnya berdampak. Ini menjadi masalah internasional karena itu kita juga ada berkoordinasi dengan BPBD provinsi untuk penanganannya,” jelasnya.

Salah satu antisipasinya dengan menyiapkan personel masyarakat peduli api (MPA) di 8 kelurahan di Kota Banjarbaru.

“Nah itu kami secara dini sudah menyiapkan untuk antisipasinya, kami sudah bekerja sama dengan lintas sektoral TNI/Polri untuk menyiapkan antisipasi kebakaran ini. Kami juga sudah menyiapkan personel MPA dan melakukan pembinaannya di 8 Kelurahan,” rincinya.

“Sehingga informasi terkait kebakaran bisa cepat didapatkan,” lanjut Zaini.

Tidak hanya itu, dibeberkannya upaya pembasahan juga sudah dilakukan.

Hal itu katanya, sebagai langkah cepat BPBD Kota Banjarbaru dalam mengepung api, sebab menurut informasi BMKG Kalsel, puncak kemarau sekitar Juli hingga September.

“Dari keterangan BMKG puncak kemarau atau kemungkinan kebakaran kita di awal Juni atau di Agustus,” bebernya.

Terlepas dari penanganan Karhutla tahun ini kata Zaini sebetulnya BPBD punya tugas tambahan. Yakni, penanganan Covid-19.

Sehingga pihaknya harus merangkap fokus dalam penanganan Covid-19 dan Karhutla.

“Selain menangani kebakaran hutan, kami juga menangani Covid-19. Masyarakat yang isolasi mandiri keluarganya juga kita bantu prosedurnya melalui kelurahan, bantuan berupa sembako,” tuntas Zaini