Kalsel

Hadiri Pelatihan dasar CPNS, Wagub Kalsel Sampaikan Kiat Sukses Jadi ASN

apahabar.com, BANJARBARU – Wakil Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan  menyampaikan kiat sukses menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara)…

Wakil Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan berfoto bersama dengan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan IX dan X di lingkungan Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan. Foto-apahabar.com/Fida

apahabar.com, BANJARBARU – Wakil Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan menyampaikan kiat sukses menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) dalam kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan IX dan X di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ kota se-Kalimantan Selatan.

“Bersyukur karena dari ribuan lebih pendaftar dan kalian terpilih. Menjadi ASN sekarang ini berat, tidak seperti dulu, jadi manfaatkan pelatihan ini dengan baik,” ujar Rudy dalam sambutannya di acara yang bertempat di Aula Kampus II BPSDMD Provinsi Kalsel, Banjarbaru tersebut.

Selain itu, Rudy juga menyampaikan kiat sukses kepada peserta agar lulus dan memenuhi syarat menjadi ASN penuh.

“Pertama tekun dulu tapi jangan terbebani. Kedua, ikuti dengan sungguh sungguh, serius ikuti peraturan yang berlaku, jangan sampai tertinggal dengan pelajarannya. Karena ini persyaratan untuk menjadi ASN penuh, jadi kalau tidak lulus di sini otomatis tidak memenuhi persyaratan untuk bisa diusulkan menjadi ASN yang full, tekun aja belajar intinya,” jelasnya.

Total jumlah peserta pelatihan hari ini ada 80 orang; 11 orang dari HST, 8 orang dri Batola, 10 orang dari Tanah Bumbu, 4 Orang dari Kotabaru, 20 orang dari Provinsi, 10 orang dari Banjarmasin, 10 orang dari Tabalong, dan 7 orang dari HSU.

“Untuk golongan 3 ini sudah 10 angkatan, berarti ada 400 orang. Golongan 2 baru 8 angkatan, berarti 320 orang. Target kita sampai tahun anggaran 2020 haru selesai, jumlahnya 2600 sekian,” ujar Kepala Dinas BPSDMD, Nisfuani.

Nisfuani mengatakan, target penyelesaian untuk itu pada maret 2019.

“Jadi, peserta tidak ada hambatan untuk tidak melaksanakan pelatihan. Walau batas waktu sekarang hanya satu tahun, tapi kami akan selesaikan, karena kalau tidak selesai kemungkinan didelete untuk jadi PNS. Namun tetap pada prinsipnya kita akan selesaikan semuanya,” tegasnya.

Kendati CPNS diwajibkan untuk ikut pelatihan, pihaknya juga memberikan keringanan kepada peserta yang sakit atau sedang hamil. Untuk mereka, kata Nisfuani, akan diberikan tanda pita di lengannya. Sehingga memudahkan penanganan jika terjadi "masalah".

Baca Juga: Banyak yang Pensiun, Batola Cari 257 CPNS

Baca Juga: Begini Alasan Pemko Banjarmasin Tidak Usulkan Pengangkatan PPPK

Baca Juga: Pelatihan Dasar Ribuan CPNS di Kalteng Terpaksa Dilakukan Bertahap

Baca Juga: Siap-siap! 100 Ribu Lowongan CPNS Buka Oktober 2019

Reporter: Ahc06
Editor: Muhammad Bulkini