News

Hadiri Dialog Keamanan di Singapura, Prabowo Bahas Perang Ukraina

apahabar.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, mengatakan negara di Asia termasuk Indonesia perlu belajar…

Menhan RI, Prabowo Subianto, bahas perang Ukraina dalam dialog keamanan Shangri-La, Singapura. (Arsip Biro Pers Sekretariat Presiden

apahabar.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, mengatakan negara di Asia termasuk Indonesia perlu belajar dari situasi di Ukraina menyusul perang yang masih berlangsung.

Hal itu Prabowo sampaikan saat berbicara di acara International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Singapura yang digelar pada 10-12 Juni.

Forum ini merupakan konferensi keamanan antar pemerintah yang biasanya dihadiri para menteri pertahanan, kepala kementerian, dan kepala militer sebagian besar negara Asia-Pasifik.

“Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto @prabowo menegaskan bahwa negara-negara di Asia termasuk Indonesia, perlu belajar dari situasi yang terjadi di Ukraina saat ini,” demikian pernyataan resmi Kemenhan RI melalui Instagram pada Kamis (16/6)

Dalam pidatonya, Prabowo menggarisbawahi untuk memperkuat pertahanan RI menyusul perang yang berkecamuk di Ukraina.

“Apa yang terjadi Ukraina, kami tak pernah bisa mengabaikan keamanan dan kemerdekaan kami. Oleh karena itu kami bertekad memperkuat pertahanan kami dan itu adalah kunci,” kata Prabowo.

Indonesia, lanjutnya, harus mempertahankan negara dengan segala cara sesuai strategi defensifnya.

Ukraina masih berada dalam Ukraina masih berada dalam gempuran Rusia usai Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke negara tetangganya pada 24 Februari lalu.

Hari-hari setelah itu ledakan dan pertempuran terjadi di sejumlah wilayah di Ukraina.

Kini, pertempuran sengit berkecamuk di Severodonetsk. Pasukan Ukraina dan Rusia sama-sama berusaha menguasai wilayah ini.

Di tengah pertempuran, tentara Rusia dilaporkan menghancurkan tiga jembatan yang menjadi jalur evakuasi dan rute untuk memasok logistik.

Menurut pejabat Ukraina, penghancuran itu tentu menguntungkan pihak Rusia dan menyulitkan pasukan Kyiv menyuplai bantuan kemanusiaan di Severodonetsk.