Musim Kemarau

Hadapi Kemarau Panjang, Pulau Moa Paling Parah Terdampak Kekeringan

Universitas Pertahanan (Unhan) mengungkapkan Pulau Moa yang berada di Maluku merupakan kawasan paling terdampak kekeringan selama musim kemarau saat ini.

Sejumlah daerah di Indonesia diperkirakan mengalami kekeringan di 2023. Foto-Istock

apahabar.com, BOGOR - Universitas Pertahanan (Unhan) mengungkapkan Pulau Moa yang berada di Maluku merupakan kawasan paling terdampak kekeringan selama musim kemarau saat ini.

"Semoga di tahun ini tidak adalagi kerbau mati di Pulau Moa, yang memang kawasan tersebut paling parah terdampak kekeringan," kata Rektor Universitas Pertahanan, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Jonni Mahroza, Jumat (22/9).

Menindaklanjuti kondisi tersebut Unhan terus eksplorasi dan urbanisasi ke wilayah terdampak kekeringan, salah satunya di Pulau Moa. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi krisis air yang semakin meluas.

"Hampir 50 ribu jiwa sudah kita bantu eksplorasi sumur bor," ujarnya.

Baca Juga: Unhan Hadirkan 15 Perusahaan dan Pakar Air Internasional, Bahas Ancaman Krisis Air

Selain di Pulau Moa, adapun sejumlah kegiatan eksplorasi dan urbanisasi juga dilakukan di sejumlah daerah lainnya mulai dari Bogor, Lombok, Sumbawa, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Selain itu, eksplorasi sumur bor juga sudah dirasakan kurang lebih 9.400 keluarga atau sekitar 50.000 jiwa, dibantu eksplorasi dengan dialirkan ke setiap daerah.

"Jadi masalah air ini sangat penting bagi masyarakat di samping pangan dan energi," ucapnya.

Ketika ditanyai bantuan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis untuk Indonesia, ia menambahkan sementara belum ada secara angka, tapi mereka bantu cara teknologi.

"Kalau jangka pendek kita latih mahasiswa dan dosen tentunya nanti untuk masyarakat, bisa berdampak khususnya di pertanian dan perekonomian," ujarnya.

Baca Juga: Terseret Korupsi Eks Wali Kota Bandung, DPRD: Kami Akan Kooperatif

"Kita juga sedang melakukan penelitian air laut akan dirubah menjadi air tawar dengan sistem desalinasi, dan sedang dicoba serta dikembangkan dalam skala yang lebih besar," katanya.

Namun dirinya menuturkan langkah kongkrit dan peran Unhan lebih banyak ke pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan tri dharma perguruan tinggi, pendidikan, penelitian.

"Tentunya Unhan tidak akan mampu secara keseluruhan, tapi yang kita lakukan cukup signifikan yang sudah dirasa oleh kurang lebih 50.000 jiwa saat ini," pungkasnya. (Jaenal Abidin)