Nasional

Habib Rizieq Jadi Imam Salat Berjamaah di Polda Metro Jaya

apahabar.com, JAKARTA – Foto Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menjadi imam salat…

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menjadi imam salat di Polda Metro tersebar di dunia maya. Foto-Istimewa

apahabar.com, JAKARTA - Foto Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menjadi imam salat di Polda Metro tersebar di dunia maya.

Di dalam foto tersebut, Habib Rizieq menjadi imam salat, sementara di belakangnya terdapat sejumlah penyidik yang menjadi makmum.

Saat ini Habib Rizieq masih diperiksa penyidik Polda Metro Jaya. Habib Rizieq datang ke Polda Metro Jaya tadi pagi untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka sesuai peraturan perundang-undangan.

Hingga malam ini, pemeriksaan terus berlangsung dan belum diketahui kapan akan selesai. Namun diperkirakan setelah selesai menjalani pemeriksaan Habib Rizieq akan dijebloskan ke dalam penjara.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono memastikan, Habib Rizieq tetap mendapatkan hak sebagai warga negara saat menjalankan pemeriksaan. Penyidik tetap bersikap humanis dan manusiawi kepada Habib Rizieq.

"Muhammad Rizieq Shihab tetap diperlakukan secara manusiawi. Hak-haknya tetap di berikan. Polri juga tetap berlaku humanis kepadanya," ujarnya seperti dilansir dari MNC Media, Sabtu (12/12/2020).

Habib Rizieq diperiksa Polda Metro setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka penghasutan dan kerumunan. Sebelumnya, ia dua kali tak memenuhi panggilan polisi dengan alasan kesehatan.

Sekadar diketahui, ada dua pasal yang dikenakan terhadap Habib Rizieq, yakni Pasal 160 dan 216 KUHP.

Pasal 160 menyebutkan "Barang siapa di muka umum dengan lisan atau tulisan menghasut supaya melakukan perbuatan pidana, melakukan kekerasan terhadap penguasa umum atau tidak menuruti baik ketentuan undang-undang maupun perintah jabatan yang diberikan berdasar ketentuan undang-undang, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah".