Gus Yahya Berang Ada Tuduhan Warga NU Mudah Dimanfaatkan untuk Pemilu

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf kesal dengan adanya tudingan bahwa warga NU gampang dimanfaatkan dalam Pemilu.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf memberikan arahan kepada warga NU di Jakarta. Foto: Tribun.

apahabar.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf kesal dengan adanya tudingan bahwa warga NU gampang dimanfaatkan saat Pemilihan Umum (Pemilu)

Ia menyatakan bahwa anggapan itu tidak benar dan tidak pantas diarahkan kepada warga NU sudah berpikir maju karena kemajuan pendidikan.

"Sekarang mindset orang itu masih banyak warga NU ini kebo yang disuruh ibunya ke sana ke mari gampang, itu anggapan yang menghina sekai bagi warga NU," ujar Gus Yahya di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9).

Baca Juga: Perjuangkan Aspirasi Nahdliyin, PBNU Bantah Beri Mandat Khusus ke PKB

Menurut Gus Yahya, warga NU sudah terdidik dan sudah mengetahui sosok seperti apa yang layak untuk memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan.

"Warga NU ini warga yang sudah cerdas, sudah terdidik semua, mereka tahu apa yang mereka butuhkan, apa yang layak apa yang tidak, mereka bisa milih orang," jelasnya.

Baca Juga: Gerindra Dinilai Ketar-Ketir Cak Imin Keluar Koalisi: Gerus Suara NU?

Dalam menyikapi politik praktis, PBNU telah menentukan sikap yang telah disepakati dalam Muktamar yang selalu mereka jadikan pegangan, yakni tidak memihak dalam Pilpres 2024 nanti.

"Kami tidak mau warga NU ini harus dicocok-cocok hidungnya diseret ke sana kemari, enggak mau. Jadi, mereka kami serukan untuk menggunakan hak pilih secara bertanggung jawab," ucapnya.