Gus Yahya Ajak Nahdliyin Ramaikan Harlah Satu Abad NU

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, mengimbau kepada seluruh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengajak seluruh warga Nahdliyin hadir dalam acara pun

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, mengimbau kepada seluruh warga Nahdliyin untuk hadir dalam acara Puncak Peringatan Satu Abad NU yang akan digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo pada Selasa (7/1) mendatang. 

apahabar.com, JAKARTA - Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengajak seluruh warga Nahdliyin hadir dalam acara puncak peringatan satu abad NU yang akan digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo pada Selasa (7/1) mendatang. 

"Kepada warga NU dan masyarakat mari ikut hadir, satu abad ini menjadi momentum yang patut dikenang," ujar KH Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab dipanggil Gus Yahya dalam  Konferensi Pers di Gedung Plaza PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (27/1). 

Harlah Satu Abad NU akan dimeriahkan oleh penampilan artis dan musisi. Di antaranya, H Rhoma Irama, Band Slank, Adhie MS, Tohpati, hingga penyanyi internasional Maher Zain. 

Baca Juga: Catat! Kemenag Beri Tambahan Waktu Pelunasan Biaya Haji

Namun, menurut Gus Yahya, mengingat acara tersebut untuk mengambil berkah NU, tidak untuk bersenang-senang.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau biasa disapa Gus Yaqut meyakini peringatan puncak Satu Abad Nadhlatul Ulama akan digelar secara spektakuler dan akan selalu dikenang.

"Insyaallah akan jadi perhelatan yang tidak akan pernah kita lupakan, ini NU menggelar pergelaran yang saya kira sangat spektakuler dan belum pernah ada sebelumnya" ujar Gus Yaqut di Kantor PBNU.  

Baca Juga: Menag Usul Biaya Haji 2023 Naik, DPR: Lakukan Kajian Ulang

Sementara itu, Menteri BUMN sekaligus Ketua Panitia Pengarah Peringatan Harlah 100 Tahun Nahdlatul Ulama (NU) Erick Thohir meyakini acara puncak Peringatan Harlah Seabad NU ini menjadi momen yang membahagiakan semua masyarakat. Sekaligus menjadi asupan energi baru agar napas dan pondasi perjuangan NU tetap kuat

“Karena sudah satu abad, energinya harus diperbaharui. NU perlu merapatkan barisan, jangan sampai dengan adanya perubahan zaman, NU tidak siap,” ujar Erick.