Mayat dalam Koper

Guru Les Musik Jadi Tersangka Kasus Mayat dalam Koper, Motif Kuasai Harta

Pelaku pembunuhan mayat dalam koper adalah guru les musik korban. Keluarga menduga bahwa pelaku ingin kuasai harta korban.

Korban pembunuhan mayat dalam koper. Foto: Dok. UBAYA

apahabar.com, SURABAYA - Mayat perempuan dalam koper yang ditemukan di kawasan Pacet, Mojokerto (8/6) adalah mahasiswi asal Surabaya bernama Angeline Nathania. Keluarga menduga bahwa pelaku (R) ingin kuasai harta korban.

Ibu korban, Ana Mariani mengatakan bahwa R merupakan guru les musik putrinya semasa SMA. Ana pun mengaku mengenal dan pernah berkomunikasi dengan R semasa sang putri aktif bermusik di sebuah grup band.

"Komunikasi (dengan R) ya sekedar kalau pamit ada manggung di mana," ujar Ana kepada awak media di rumah persemayaman Adi Jasa Surabaya, Jumat (9/6).

Baca Juga: Mahasiswi Surabaya Ditemukan Tewas dalam Koper

Ana pun mengaku kaget jika putrinya menjadi korban pembunuhan R. Namun, beberapa teman putrinya sempat memberi info bahwa R mungkin mengetahui keberadaan putrinya yang akrab disapa Tania itu.

Ana menduga, R membunuh Tania karena motif harta. Hal ini diperkuat dari bukti bahwa R sempat mencuri surat mobil milik Tania untuk digadaikan pelaku. Saat Tania menanyakan hal itu, pelaku malah marah. 

“Anak saya nanya, dia marah, terus dibunuh,” jelas Ana.

Sementara itu, Ana mengatakan bahwa pihak keluarga berupaya mencari keberadan Tana yang hilang sejak 3 Mei dan hilang kontak sejak 5 Mei.  

Baca Juga: Bunuh Teman Sendiri, Dua Remaja di Surabaya Divonis Penjara

Pihak keluarga korban sempat mendapatkan informasi dari teman-teman kuliahnya bahwa posisi terakhir korban bersama pelaku. Ibu korban pun sempat bertemu dengan pelaku di kawasan Penjaringan, Rungkut untuk menanyakan keberadaan anaknya. 

“Kami tanya tanya baik-baik kepada pelaku, tapi katanya terakhir ketemu sama Tania November 2022. Padahal belakangan temannya ada yang melihat," kata tante korban Ambar.

Setelah pertemuan itu, pelaku menghilang dan nomornya tidak bisa dihubungi kembali.