apahabar.com, TANJUNG - Untuk memudahkan penilaian dan penghimpunan data yang berbasis online, sekolah di wilayah selatan Kabupaten Tabalong menggelar workshop Pembuatan Soal dan Absen Online dengan Google Forms.
Kegiatan ini diikuti sejumlah guru di wilayah selatan Kabupaten Tabalong, meliputi Kecamatan Muara Harus, Kecamatan Kelua, Kecamatan Pugaan dan Kecamatan Banua Lawas.
Kepala SD Negeri Pari-Pari, Ristinawati, mengatakan kegiatan ini digelar pihaknya bersama Kepala Sekolah bersama dewan guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Kebetulan yang menjadi tempatnya di SDN Pari-Pari Desa Pudak Setegal RT 5, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong.
Meski diperuntukkan bagi guru di wilayah selatan Tabalong, namun kegiatan ini ada juga diikuti beberapa guru di wilayah tengah Tabalong.
“Kegiatan ini bertujuan agar para guru dapat lebih mengenal google forms sebagai salah satu upaya memudahkan penilaian dan penghimpunan data yang berbasis online,” ujar Ristinawati, kepada apahabar.com, Senin (7/9) sore.
Menurut Ristinawati, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh adanya keinginan guru-guru untuk selalu meningkatkan kompetensinya dalam proses belajar mengajar.
Masa pandemi Covid-19 menjadi momen yang sangat menyita perhatian disemua kalangan. Begitu juga dengan para guru. Ada perlu punya banyak cara untuk menanggulangi bagaimana supaya proses belajar mengajar tidak terabaikan.
Pengambilan nilai pada setiap pembelajaran menjadi salah indikator keberhasilan suatu pembelajaran. Dengan Google forms guru dapat membuat soal dengan mudah beserta rekapitulasinya tanpa harus mengoreksi dan input nilai secara manual, begitu pula dengan pembuatan presensinya.
“Dengan demikian siswa akan dapat melihat skornya secara otomatis setelah dia menjawab semua soal. Hal ini tentunya akan lebih efektif dan efisien,” jelasnya.
Sementara itu, kegiatan tersebut dibuka oleh Koordinator Wilayah Kecamatan Kelua, H Hadiansyah.
“Penggunaan Google Forms untuk membuat soal dan absen online tentunya akan sangat bermanfaat untuk para guru apalagi di masa pandemi saat ini,” ujar Hadiansyah dalam sambutannya.
Sementara itu, Komite SDN Pari-Pari sangat mengapresiasi kegiatan ini, hal ini merupakan pertama kali dilaksanakan di SDN Pari-Pari. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, apalagi ini baru pertama kali dilaksanakan,” katanya.
Kegiatan tersebut digelar 5 tahap, setiap tahap diikuti 10 orang guru. Dimulai 7 September sampai 6 Oktober 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Editor: Syarif