News

Guru Besar UNAIR Bicara Soal Pembocoran Data Publik oleh Hacker Bjorka

apahabar.com, JAKARTA – Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga (UNAIR), Henri Subiakto angkat bicara tentang Hacker Bjorka….

Guru Besar UNAIR, Henri Subiakto. (Foto: Fb/@Henri Subiakto).

apahabar.com, JAKARTA – Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga (UNAIR), Henri Subiakto angkat bicara tentang Hacker Bjorka. Henri menanggapi soal bocornya beberapa data pemerintah yang dilakukan Hacker Bjorka yang viral di dunia maya.

Henri mengharapkan respon yang bagus dari pemerintah masalah Bjorka ini.

“Jangan sampai orang-orang seperti Bjorka muncul lagi, pemerintah harus bergerak cepat, ” ungkap Henri saat Diskusi Mingguan Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Gedung Nusantara DPR RI, Selasa (13/9).

Ia juga menegaskan jika kejadian ini merupakan momentum bagi penegak hukum untuk menangkap atau minimal mencari tahu siapa itu Bjorka.

“Karena selama ini tidak jelas, apakah Bjorka itu hacker dari luar atau bukan, ” kata Henri.

Henri mengatakan, jika Bjorka itu orang luar itu merupakan hal yang bagus, karena musuh berasal dari luar.

Namun di sisi lain, Henri justru mengkhawatirkan kalau Bjorka itu orang Indonesia sendiri, yang sengaja merubah identitasnya.

Kalau hal itu terbukti, Henri mengatakan bahwa hal tersebut merupakan persoalan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia sendiri.

“Jangan-jangan Bjorka itu orang kita sendiri, kalau sudah begitu, itu sudah menjadi masalah moral SDM negeri kita karena ketidak loyalannya, ” ujar Henri.

Menurutnya, Cyber Security itu bukan hanya ditentukan oleh teknologi dan sistem yang canggih. Namun moralitas dan kesetiaan SDM kita tidak kalah penting.

“Jika Manusianya saja tidak bermoral dan suka membocorkan rahasia, apalagi ada motif-motif politik, hancur negeri ini, ” ungkap Henri.

Henri mengatakan, masalah utama yang ada di Indonesia ini yaitu masih banyak masyarakat yang tidak memiliki loyalitas tinggi terhadap negara.

Henri menegaskan masih ada orang yang bisa mencari keuntungan pribadi dengan berbagai cara.

Bagi Henri, hal itulah yang harus dibenahi di masyarakat Indonesia. (Rian)