Bebas Stunting

Guru Besar UI Sentil Pemkot Depok Soal Stunting

Polemik Pemberian Makanan Tambahan (PMK) di Kota Depok untuk mencegah stunting dinilai hanya sebagai 'pemadam kebakaran'.

Prof.Besral, SKM., MSc, Guru Besar Tetap Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. apahabar.com/Rubiakto

apahabar.com, DEPOK - Polemik Pemberian Makanan Tambahan (PMK) di Kota Depok untuk mencegah stunting dinilai hanya sebagai 'pemadam kebakaran'. Solusi jangka pendek.

Menurut Guru Besar Tetap Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Prof Besral mengatakan permasalahan stunting sebenarnya isu yang sudah lama.

Hanya sekarang kembali naik daun. Menurutnya, permasalahan stunting bukan hanya permasalahan saat ini, tetapi permasalahan yang melibatkan tiga generasi.

Tiga generasi itu dari neneknya, ibunya, dan anaknya. Sehingga jika memang nenek dan ibunya mengalami kurang gizi kemungkinan besar akan menurun ke anaknya. 

"Kalau nenek dan ibunya kurang gizi maka resiko anaknya ini mengalami stunting juga sangat besar," tutur Prof Besral. Kamis (16/8). 

Baca Juga: Miris! Makanan Tambahan untuk Stunting di Depok, Cuma Nasi dan Kuah

Sehingga menurutnya solusinya bukan menunggu anaknya sampai terjangkit stunting, tapi seharusnya sudah dikawal gizinya sejak usia remaja, sebelum menjadi seorang ibu hamil.

"Jadi solusinya bukan ditunggu anaknya stunting dulu, solusinya dari remaja sudah dikawal gizinya jangan sampai ketika SD atau SMP, khusunya perempuan sampai kurang gizi," kata Prof Besral.

"Tapi kan jauh tuh kan nanti melahirkan masih lama, nah memang seperti itu, penanggulangan stanting itu tidak hanya saat ini saja tapi sebelum dia menjadi seorang ibu, itu harus dipersiapkan," tambahnya.

Dia mengatakan, program stunting di Kota Depok itukan hanya seperti pemadam kebakaran, artinya hanya bertindak saat ada peristiwanya saja, tapi seharusnya harus ada penanggulangan sebelum masa kehamilan.

"Program stunting di Kota Depok itu kan hanya seperti pemadam kebakaran saja program nya. Memang perlu sih kalau ada kebakaran kan memang perlu dipadamkan kan. Akan tetapi yang lebih penting itu memperbaiki alur listriknya kalau penyebab kebakaran nya karena alur listrik, atau memperbaiki kompornya kalo penyebabnya kompor," Prof Besral menganalogikan.

Baca Juga: Cegah Stunting, Prabowo Siap Beri Makan Siang Gratis ke 82,9 Juta Warga

Sehingga, yang perlu dilakukan memperbaiki pola gizi sebelum dia stunting. Sehingga ketika masih SMP harus sudah dikawal sehingga status gizinya tetap baik. 

"Jadi kalau PMT jangan hanya anak balita dan ibu hamil saja yang diberikan PMT. Untuk ibu hamil itu oke saja, tapi yang lebih bagus itu sebelum dia menjadi seorang ibu. Jadi penanganan nya ada di awal," ujarnya.