Sport

Gugup Berpasangan Dengan Menpora

apahabar.com, MARABAHAN – Sebelum memimpin Gowes Nusantara 2019 di Barito Kuala, Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Imam…

Gaya selebrasi Imam Nahrawi bersama pebulutangkis muda, Adisti Rahayu, dalam partai eksebisi melawan Bupati dan Wakil Bupati Batola, Jumat (19/07/2019). Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

apahabar.com, MARABAHAN – Sebelum memimpin Gowes Nusantara 2019 di Barito Kuala, Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi sempat mencari keringat dengan bermain bulutangkis di Gedung Ije Jela Marabahan, Jumat (19/07/2019) malam.

Imam tiba di Marabahan sekitar pukul 21.00 Wita dalam rangkaian Gowes Nusantara yang dilangsungkan, Minggu (20/07/2019) pagi.

Begitu tiba di Marabahan, Imam langsung menuju Gedung Ije Jela. Agenda utama sejatinya melihat langsung venue dan aktivitas latihan pebulutangkis Batola.

Perjalanan dari Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru ke Marabahan selama sekitar dua jam, ternyata tidak menyurutkan niat Imam untuk bermain bulutangkis.

Oleh karena sudah membawa raket lengkap, lantas dibikin pertandingan eksebisi. Imam dipasangkan dengan pebulutangkis putri Batola, Adisti Rahayu, melawan Hj Noormiliyani AS/Rahmadian Noor yang notabene bupati dan wakil bupati.

Ternyata Noormiliyani tidak canggung memukul shuttlecock. Namun lantaran kondisi fisik yang kurang mendukung, bupati wanita pertama di Kalimantan Selatan itu digantikan pebulutangkis muda Revalina setelah beberapa menit bermain.

“Sudah puluhan tahun tidak pernah lagi bermain bulutangkis. Fisik juga tidak kuat lagi,” cetus wanita berusia 60 tahun tersebut.

Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyalami pebulutangkis cilik Barito Kuala. Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

Lantas pertandingan Imam/Adisti melawan Rahmadian Noor/Revalina berlangsung cukup seru. Imam yang memang hobi bermain bulutangkis, sempat memamerkan netting maupun dropshot menyilang yang menjadi andalan.

Tidak mau kalah, Rahmadian Noor membalas dengan beberapa smash yang menghasilkan poin. Namun demikian, Imam/Adisti berhasil memenangi partai tersebut dalam kedudukan 21-15.

Lantas Imam menagih satu game lagi. Bedanya pria kelahiran Bangkalan berusia 46 tahun tersebut berpasangan dengan pebulutangkis cilik putra melawan Adisti/Revalina.

Kendati hanya pertandingan eksebisi, baik Adisti maupun Revalina memiliki kesan yang tidak bisa dilupakan.

“Di awal-awal permainan, saya sedikit gugup dan kurang bisa mengeluarkan permainan terbaik,” sahut Adisti.

“Tetapi kami bangga bisa bermain satu lapangan dengan Menpora, karena pertandingan seperti itu jarang-jarang terjadi,” timpal Revalina.

Seiring kedatangan Menpora, Adisti dan Revalina memiliki harapan tersendiri, “Kami berharap kedatangan Menpora bisa menambah bagus Gedung Ije Jela,” sebut Adisti.

“Kami juga membutuhkan peralatan latihan yang memadai, terutama lapangan bermain. Setidaknya lampu bisa dibikin lebih terang,” imbuh pebulutangkis yang kerap mewakili Batola di berbagai event ini.

Imam sendiri menginginkan Batola mengembangkan cabang olahraga sesuai karakteristik daerah.

“Potensi di Batola cukup besar, terutama olahraga air seperti dayung yang sudah menghasilkan banyak juara. Demikian pula bulutangkis. Juga dibutuhkan dorongan orang tua kepada anak-anak untuk terus berolahraga dan memilih olahraga prestasi,” tegas Imam.

“Tak kalah penting adalah mengkolaborasikan potensi itu bersama pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Semoga kedepan atas inisiatif bupati, Batola punya lebih tempat yang representatif untuk multi fungsi olahraga,” tandasnya.

Baca Juga:Tala Tuan Rumah Piala Menpora

Baca Juga: Batola Didukung Menpora Bangun Stadion

Reporter: Bastian AlkafEditor: Syarif