Kalsel

Guci Misterius Berisi Tengkorak di Tala, Tunggu Penelitian Arkeolog!

apahabar.com, PELAIHARI – Badan Arkeologi Kalimantan, Perwakilan Kalsel belum menyampaikan hasil dari penelitian guci yang berisikan…

Oleh Syarif
Proses pembongkaran tulang dan tengkorak dalam guci di Tala. Foto-dok/apahabar.com

apahabar.com, PELAIHARI - Badan Arkeologi Kalimantan, Perwakilan Kalsel belum menyampaikan hasil dari penelitian guci yang berisikan tulang belulang dan tengkorak di Tala.

Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Tala, H Amperansyah, Senin (5/4) mengatakan badan tim arkeolog telah melakukan penelitian.

Isi guci yang diduga serpihan tulang dan data lainnya itu dibawa ke Banjarbaru untuk diteliti,” sebut Amperansyah.

Pihaknya masih menunggu hasil penelitian yang dilakukan pihak Balai Arkeologi tersebut. “Informasinya penelitian hasilnya baru diketahui usai lebaran Idul Fitri,” kata Amperansyah.

Setelah kepastian mengenai apakah itu tulang manusia atau binatang barulah dapat diputuskan langkah selanjutnya.

Kondisi tulang dan tengkorak sudah rapuh sebagian sudah seperti serbuk putih coklat menyatu dengan tanah hitam.

Sementara guci terbuat tanah liat berukir kepala macan melingkar, dan tinggi guci sekitar 50 sentimeter.

Lokasi penemuan guci berisi tulang dan tengkorak yang tertanam dalam tanah, 500 meter dari jalan utama Ambawang, yang merupakan kawasan tambang emas rakyat.

Seperti diberitakan sebelumnya seorang petani warga Karang Jawa jalan Bakti RT 03, Kecamatan Pelaihari menemukan sebuah guci berisikan tulang belulang sudah rapuh, Selasa (30/3) sore di kebun Jalan Ambawang.

Yadi Warga Karang Jawa mengaku guci berisikan tulang itu ditemukan pamannya bernama Salim, saat sedang mencangkul hendak tanam rumput makanan sapi. “Saat asyik mencangkul kena, saat digali terlihat sebuah guci. Gucinya itu tutupnya rusak kena cangkul,” kata Yadi, Rabu (31/3).

Lantaran penasaran kemudian digali dan diangkat, dalam isi guci nampak ada tulang tengkorak dan kaki yang sudah hancur.

Yadi Bilang kalau itu tulang manusia berarti kemungkinan anak kecil. Namun ia tidak berani memastikan sebab sudah rapuh.

Begitu ditemukan tulang yang sudah rusak tersebut langsung diambil oleh pamannya dibungkus kain putih dan dikubur di sekitar tempat itu seperti layaknya manusia.