Kalsel

Gubernur Kalsel Minta Bupati dan Wali Kota Turun Langsung Atasi Karhutla

apahabar.com, BANJARBARU – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau yang akrab dipanggil paman Birin telah menyebar surat…

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor. Foto-net

apahabar.com, BANJARBARU – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau yang akrab dipanggil paman Birin telah menyebar surat edaran ke kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.

Melalui surat edaran tersebut, Paman Birin meminta agar para bupati/wali kota ikut terjun langsung dalam memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah masing-masing.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Wahyuddin yang mengatakan, surat edaran Paman Birin telah disebarkan pada Sabtu lalu.

Edaran tersebut dibuat berdasarkan tindak lanjut dari Keputusan Gubernur Kalsel Nomor 188.44/0550/KUM/2019 tanggal 31 Mei 2019 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalsel terhitung 1 Juni sampai 31 Oktober 2019.

“Dalam surat itu, bupati/walikota di Kalsel dalam penanganan Karhutla diminta terjun langsung memimpin di lapangan untuk memberi komando dan semangat kepada satuan tugas (satgas) yang bekerja di lokasi kebakaran,” katanya kepadaapahabar.com(26/8/2019).

Ditambahkannya, melalui surat edaran tersebut seluruh kepala SKPD kabupaten/kota juga diimbau agar memerintahkan kepada semua pejabat struktural, fungsional dan staf untuk melakukan pertolongan pertama atau pemadaman saat menemukan titik api.

“Misal mereka di jalan, terus ternyata saat melintas ada lahan yang terbakar. Maka, diharapkan ikut melakukan pemadaman,” paparnya

Adapun untuk imbauan yang lainnya mengenai penanganan Karhutla dalam surat edaran tersebut yaitu agar seluruh daerah diminta menyiagakan sarana dan prasarana pendukung serta personel pemadam kebakaran sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

“Bukan hanya itu, daerah juga diharapkan melakukan langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana asap, akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah masing-masing,” pungkasnya.

Di samping itu, dia mengatakan, gubernur juga meminta supaya daerah mengimbau perusahaan-perusahaan di sektor perkebunan, kehutanan, pertambangan dan lain-lain untuk melakukan langkah antisipasi dan kesiapsiagaan di lingkungannya.

“Serta, membantu pemadaman apabila terjadi kebakaran di luar kawasan mereka,” lanjutnya.

Secara terpisah, Kasubid Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Muhari menyampaikan, akibat musim kemarau selama dua bulan ini mengakibatkan suhu panas di Kalsel meningkat sehingga membuat mudah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

“Menurut data terbaru hingga 24 Agustus ini sudah 1.586 hektare lahan di Kalsel yang terbakar selama 2019,” ujarnya.

Dari jumlah itu, dia menuturkan, lahan paling luas terbakar berada di Tapin dengan luasan sekitar 316 hektare. Disusul Tanah Laut 296 hektare, Balangan 165 hektare dan Banjarbaru 158 hektare.

“Selain di empat daerah itu, Karhutla juga sering terjadi di Tanah Bumbu. Total lahan yang terbakar di sana sudah 112 hektare,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan semenjak cuaca panas dalam dua bulan terakhir Karhutla hampir terjadi setiap hari.

“Setiap hari ada dua sampai tiga titik kami temukan,” tandasnya.

Baca Juga:Update Karhutla: Ratusan Hektar Lahan di Kalsel Terbakar Dalam Sepekan

Baca Juga:Masifnya Karhutla Penyebab Ditutup Sementara Tahura Sultan Adam Mandiangin

Baca Juga:Meski Berpotensi Hujan, Ancaman Karhutla Masih Membayangi Kalsel

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Muhammad Bulkini