GOW Banjar Sosialisasi Menekan Angka Pernikahan Dini di SMAN 1 Martapura

Tujuan sosialisasi ini dengan angka pernihakan dini terus berkurang di Kabupaten Banjar, sehingga juga dapat membantu menurunkan angka stunting.

Pemkab Banjar melalui Dinsos P3AP2KB) bersama Gabungan Organisasi Wanita (GOW) menggelar sosialisasi pencegahan pernikahan dini dan sadari kanker payudara, di SMAN 1 Martapura, Kamis (3/10). foto-apahabar.com/Hendra Lianor

apahabar.com, MARTAPURA - Kabupaten Banjar berada di urutan lima angka pernikahan anak bawah umur se-Kalimantan Selatan. Angka tersebut lebih baik dibanding 2020 lalu yang berada urutan pertama.

Pemkab Banjar melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) bersama Gabungan Organisasi Wanita (GOW) menggelar sosialisasi pernikahan dini dan sadari kanker payudara, di SMAN 1 Martapura, Kamis (3/10).

"Tujuan sosialisasi ini dengan angka pernikahan dini terus berkurang di Kabupaten Banjar, sehingga juga dapat membantu menurunkan angka stunting," ujar Kepala Dinsos P3AP2KB Banjar, Hj Siti Hamidah.

Dia menyebut, jumlah penikahan dini saat ini tercatat 191 kasus atau di posisi lima se-Kalsel. "Kalau tahun 2020 memang kita yang pertama tertinggi, jumlahnya 217," tutur Hamidah.

Lebih jauh ia menjelaskan, disebut pernikahakan dini jika nikah pada usia di bawah 19 tahun. Yang paling dianjurkan sesuai prorgram keluarga berencana adalah perempuan usia 21 tahun sedangkan laki-laki 25 tahun.

"Ada risiko jika pernikahan dini dilakukan, pertama alat reproduksi yang belum sepenuhnya siap, secara mental pun belum siap dalam berumah tangga di mana mereka masih remaja yang harusnya mengejar prestasi atau masih ingin berteman," kata Hamidah.

Ia menambahkan, kebanyakan pernikahan dini si lekakinya juga tidak punya pekerjaan yang layak, sehingga berdampak pada ekonomi dan menyebabkan angka perceraian tinggi.

"Karena memang sebaiknya anak-anak ini sekolah dulu, lanjut kuliah, kemudian bekerja, baru melangsungkan pernikahan. Karena mereka ini lah calon-calon pemimpin yang kita harapkan di masa depan," tandasnya.

Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Banjar, Hj Nurgita Tiyas (tengah) usai sosialisasi pencegahan pernikahan dini dan sadari kanker payudara, di SMAN 1 Martapura, Kamis (3/10). Foto-apahabar.com/Hendra

Sementara Ketua GOW Banjar yang juga Ketua TP PKK, Hj Nurgita Tiyas mengatakan perempuan adalah pilar pembangunan manusia yang dimulai dari rumah tangga, sehingga kesiapan perempuan dalam pernihakan haruslah sudah matang.

"Kami menginginkan ketahanan keluarga. Saya menginginkan Dinsos P3AP2KB dan Dinas Pendidikan selalu bersinergi dalam pembangunan manusia, dan ini sangat berkorelasi dengan kesejahteraan masyarakat dan selaras dengan visi misi Maju Mandiri dan Agamis," kata Gita.