Google dan Youtube Punya Cara Dukung Kedamaian Pemilu 2024

Dukung Pemilu 2024, Google dan Youtube berkomitmen menghubungkan dan mengedukasi masyarakat kepada informasi yang terpercaya.

Dukung Pemilu 2024, Google dan Youtube berkomitmen menghubungkan dan mengedukasi masyarakat kepada informasi yang terpercaya. Foto: Unsplash/Nathana Rebouças

apahabar.com, JAKARTA - Dukung Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Google dan Youtube berkomitmen menghubungkan dan mengedukasi masyarakat kepada informasi yang terpercaya agar terhindar dari misinformasi.

"Sebagai upaya untuk mewujudkan pemilu yang damai dan bermartabat, Google dan Youtube akan menjalankan sejumlah langkah," jelas Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam, dikutip dari Antara, Jumat (22/9).

Google akan berusaha untuk melindungi pengguna dari konten yang berbahaya dan ilegal. Mereka akan menampilkan informasi otoritatif dan menerapkan kebijakan yang komprehensif untuk mengatasi timbulnya misinformasi.

Contohnya ketika pengguna mencari informasi mengenai pemilu melalui Google Search. Google akan mengedepankan informasi-informasi dari sumber-sumber tepercaya seperti dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Kami mengangkat informasi-informasi dari KPU dan Bawaslu agar informasi yang muncul duluan di platform kami adalah informasi otoritatif. Seperti cara mendaftar bagaimana memilih dan sebagainya," beber Putri.

Sementara YouTube akan menampilkan video-video terkait pemilu seperti berita seputar pemilu, maupun tayangan debat calon presiden dari sumber otoritatif yang kredibel dan tepercaya.

YouTube juga akan menindak tegas konten-konten yang melanggar seperti merugikan orang lain, penggunaan teknologi deepfake, aktivitas penipuan atau scamming, dan peniruan identitas.

Konten yang melanggar akan ditindak YouTube. Untuk menekan potensi bahaya, mereka akan memblokir, menghapus, atau membatasi konten tersebut.

Adapun langkah berikut yang dilakukan adalah mengedukasi masyarakat agar terhindar dari misinformasi atau hoaks selama penyelenggaraan Pemilu 2024.

Head of Brand and Reputation Marketing Google Indonesia, Muriel Makarim, menjelaskan arti penting memberikan wawasan dan literasi kepada masyarakat untuk membuat keputusan matang berdasarkan informasi kredibel dan tepercaya.

"Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, Google dan YouTube bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan edukasi kepada masyarakat," jelas Muriel.

Terdapat dua aspek pendekatan utama yang dilakukan. Google akan mengedukasi pengguna tentang cara mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi yang ditemui.

Google Indonesia bekerja sama dengan Jigsaw, sebuah unit di internal Google yang berfokus pada penelitian tentang cara mengatasi misinformasi, khususnya dengan metode prebunking.

Prebunking adalah pendekatan yang membantu pengguna mendeteksi, memahami, dan mencegah taktik-taktik misinformasi.

Dalam hal ini, ada tiga taktik yang sering digunakan, yakni merusak reputasi, memanipulasi gambar dan video, serta taktik memancing emosi.

Seiring dengan hal tersebut, Google Indonesia meluncurkan kampanye 'Recheck Sebelum Kegocek' bekerja sama dengan KPU, Bawaslu, Cek Fakta, Safer Internet Lab, Vindes, dan mitra-mitra lain.

Ini adalah kampanye yang terutama ditujukan kepada pemilih muda agar terhindar dari misinformasi maupun informasi palsu lain.

Sedangkan YouTube meluncurkan kampanye 'Pause Dulu' yang mengajak pengguna untuk lebih bijak sebelum membagikan informasi, dengan mengevaluasi konten terlebih dulu, memeriksa kredibilitas sumber, dan berpikir sejenak sebelum membagikannya agar terhindar dari misinformasi.