MFC 2023

Glamor! Malang Flower Carnival Pertama Kali Digelar di Kayutangan

Malang Flower Carnival (MFC) kembali digelar, Minggu (30/7) malam. Event tahunan ini pertama kalinya berlangsung di kawasan Kayutangan.

Malang Flower Carnival 2023 Pertama kali digelar di kawasan Kayutangan, Sabtu (30/7). Foto: apahabar.com/HanaaSeptiana

apahabar.com, MALANG - Malang Flower Carnival (MFC) kembali digelar, Minggu (30/7) malam. Event tahunan ini pertama kalinya berlangsung di kawasan Kayutangan.

93 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur ambil bagian. Satu per satu berjalan di Jalan Jenderal Basuki Rahmat Kota Malang itu. Sesekali, mereka unjuk kebolehan dengan atraksi di runway sepanjang 500 meter tersebut.

Mereka menggunakan kostum karnaval yang glamor. Tentu saja dengan berbagai rupa dan bentuk unik. 

Meski kostumnya terlihat memiliki berat di atas rata-rata, para peserta tampak santai dan kerap melemparkan senyum ke arah ribuan penonton di sana. 

Malang Flower Carnival 2023 di kawasan Kayutangan, Minggu (30/7). Foto: apahabar.com/HanaaSeptiana

Beragam kostum yang ditampilkan memiliki tema sama. Yakni The Magnificent of Arok Dedes. Terinspirasi dari kisah Ken Arok dan Ken Dedes pada masa Kerajaan Singasari. 

Karena itu, mereka menampilkan kostum yang identik dengan Ken Arok maupun Ken Dedes dan tetap bernuansa flora. Ada juga berbentuk menyerupai candi-candi di Malang.

"Kota Malang dibangun dari nilai-nilai budaya, karenanya tema itu dipilih,” ujar Kepala Dinas Kepemudaan, Olah Raga, dan Pariwisata (Kadisporapar) Kota Malang, Baihaqi.

Tema itu juga menginspirasi Pemkot Malang untuk menyelenggarakan MFC 2023 di kawasan Kayutangan. Setelah sebelumnya 12 kali digelar di sepanjang Jalan Ijen. 

Kadisporapar Kota Malang, Baihaqi di MFC 2023, Minggu (30/7). Foto: apahabar.com/HanaaSeptiana

Kata dia, Kayutangan merupakan salah satu kawasan yang punya keunikan lokal di Malang. Di sini ada beragam peninggalan kuno. Seperti rumah dan bangunan.

Sehingga, kawasan tersebut dipilih untuk saling melengkapi tema event yang juga erat dengan nilai sejarah.

"Ini juga upaya kami untuk mengangkat nilai-nilai budaya agar Kayutangan menjadi destinasi unggulan Kota Malang," papar Baihaqi.

Biar tahu saja. Peserta MFC tahun ini tak cuma berasal dari Malang Raya. Namun juga berbagai daerah di Jawa Timur. Seperti Banyuwangi, Jember, dan lainnya.

Kini, MFC juga telah terdaftar sebagai Calendar of Event (COE) Kemenpar RI. Serta termasuk 10 besar Kharisma Event Nusantara.

"Kami berharap MFC bisa menjadi event yang bisa meningkatkan daya tarik wisata Kota Malang," ucap dia. 

Sebagai informasi. MFC 2023 terbagi menjadi dua kategori. Pertama A, dengan kostum karnaval usia 12 sampai 30 tahun. Dan B untuk kostum karakter usia 12 sampai 30 tahun. Masing-masing dilombakan dan diumumkan pemenangnya di akhir acara.