Menuju Tahta Istana

Gibran Rakabuming Abaikan Kesejahteraan Warga Solo

Gibran Rakabuming Raka resmi maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto. Namun, pengamat menilai kepemimpinan Gibran di Solo

Gibran Rakabuming bersama dengan Wakilnya Teguh Prakosa saat menghadiri rapat paripurna di Kantor DPRD Solo. Foto: apahabar.com/Fernando

apahabar.com, SOLO - Gibran Rakabuming Raka resmi maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto. Namun, pengamat menilai kepemimpinan Gibran di Solo mengabaikan masalah kesejahteraan.

Gibran dilantik menjadi Wali Kota Solo sejak 26 Februari 2021. Artinya, Gibran hanya menjalani kepemimpinan di Solo selama 2,5 tahun.

Pasca dilantik, Gibran membuat 17 program prioritas pembangunan di Solo. Sebagian program itu belum diselesaikan.

Ada 7 program yang sudah selesai. Yakni Masjid Raya Sheikh Zayed, revitalisasi koridor Ngarsopuro, revitalisasi Lokananta, revitalisasi Tecnopark, revitalisasi Pasar Mebel, pembangunan Shelter Manahan, dan revitalisasi Pracima Tuin.

Baca Juga: PDIP Tepis Rekam Jejak Ganjar Gagal Entaskan Kemiskinan di Jateng

Sementara, 10 program pembangunan lainnya belum selesai. Program itu meliputi Elevated Rel Simpang Joglo, pembangunan Islamic Center, revitalisasi Taman Balekambang, revitalisasi Kebun Binatang Jurug, serta revitalisasi Pasar Jongke.

Infografis: Wajah Capres-cawapres 2024 (apahabar.com/Ruli Irfanto)

Kemudian pembangunan Museum Culture and Technology, pembangunan PLTSA, penataan kawasan kumuh, revitalisasi gor Indoor Manahan, dan revitalisasi Keraton Kasunan Solo.

Proyek-proyek tersebut disebut menggunakan dana yang bervariasi. Mulai dari anggaran daerah kota/provinsi hingga anggaran pemerintah pusat. Ada pula dana yang berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR).

Pengamat: Gibran Lakukan Pembangunan Fisik, Abaikan Kemiskinan dan Kesejahteraan Warga Solo

Pengamat Komunikasi Publik UNS, Andre Rahmanto menilai, majunya Gibran sebagai cawapres terlalu dini dan terburu-buru. Sebab, Gibran hanya melakukan pembangunan fisik di Solo. 

Sementara itu, seorang Wali Kota harusnya melakukan pembangunan multi sektor. Tidak hanya dari pembangunan fisik, tapi juga berkaitan dengan kesejahteraan.

"Solo misalnya, apakah masih banyak warga yang miskin? bagaimana peningkatan ekonominya? jumlah pengangguran?" kata Andre, Rabu (25/10). 

Baca Juga: Gibran Rakabuming Akui Bakal Lanjutkan Legasi Jokowi

Andre juga melihat bahwa program prioritas Gibran dengan menggencarkan pembangunan dan melakukan terobosan merupakan langkah yang bagus. Namun, program ini belum menunjukkan arah pembangunan Solo ke depan. 

"Solo banyak even konser musik kemarin. Tapi konsep kota itu mau dibawa gimana? kota pertunjukan, kota pariwisata, atau bagaimana?" katanya.

Andre kemudian menyoroti keberlanjutan pembangunan yang ada di Solo. Seperti Kebun Binatang Solo Safari, Taman Pracima Tuin, hingga Keraton Kasunanan Solo. 

Pembangunan berbagai tempat wisata itu dinilai tidak akan selesai dalam waktu 5 tahun. Sebab, pembangunan itu belum menunjukkan konsistensi dari berbagai sisi.

"Misalnya jumlah kunjungannya signifikan atau tidak? apakah masih seramai di awal peresmian? Mangkunegaran signifikan tidak? setelah ini mau apa?," papar Andre.

Saat disinggung mengenai pembangunan itu, Gibran hanya menjawab normatif. Dirinya berjanji akan menyelesaikan semuanya.

"Ya nanti diselesaikan," tandas Gibran.