bisnis

Giat Mendag Jadikan Indonesia Pusat Perdagangan Produk Halal Dunia

Mendag Zulkifli Hasan terus mendorong pelaku usaha meningkatkan kualitas produknya, untuk menjadikan Indonesia sebagai Perdagangan Produk Halal Dunia 2024.

Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan (kiri) berfoto bersama Bangsawan Kerajaan Arab Saudi Syekh Ibrahim Al-Subaie (kanan) di Arab Saudi. Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan terus mendorong pelaku usaha meningkatkan kualitas produknya, untuk menjadikan Indonesia sebagai Perdagangan Produk Halal Dunia 2024.

Selain itu, untuk mendorong visi tersebut, pemerintah terus mendorong pengusaha dalam negeri untuk bisa menembus ekspor di Arab Saudi.

Arab Saudi menjadi prioritas utama, karena merupakan salah satu mitra strategis untuk Indonesia. Arab Saudi menempati posisi kedelapan sebagai negara tujuan ekspor produk makanan olahan Indonesia antara lain tuna kaleng, mi instan, saus sambal, kecap, serta biskuit dan wafer.

"Saya melihat bahwa perdagangan dari kedua negara dapat ditingkatkan lebih baik lagi. Berbagai produk yang diperlukan oleh Arab Saudi, seperti alas kaki, pakaian, farmasi, jasa konstruksi, makanan olahan, kertas, plywood, dan produk konsumsi harian lainnya masih dapat ditingkatkan perdagangannya," ujarnya dikutip dari Antara, Minggu (22/1).

Baca Juga: Kemenkop: Tahun 2023 Jumlah UMKM Digital Bertambah 8 Juta Unit Usaha

Untuk mencapai rencana tersebut, pemerintah Indoensia terus melakukan kerasama bisnis antara pengusaha dalam negeri dengan pelaku bisnis di Arab Saudi.

"Saya berharap para pengusaha Indonesia dan pengusaha Arab Saudi dapat terus bekerja sama meningkatkan hubungan bisnis dan perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi. Kuncinya adalah komunikasi, komunikasi, dan komunikasi yang lebih intens," ungkapnya.

Selain itu, pemerintah juga terus sedang mempersiapkan pelaku usaha ekspor untuk dapat memenuhi permintaan pasar Arab Saudi dengan memperhatikan standar, kualitas, kuantitas, permodalan, keberlanjutan, dan keterampilan.

Menurutnya, Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang tetap melanjutkan tren pemulihan ekonomi pada 2022. Bahkan, beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Uni Eropa justru mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022.

"Sejak akhir 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil terjaga di atas 5 persen. Pada kuartal III-2022 ekonomi tumbuh 5,72 persen," jelas Zulkifli.

Baca Juga: Bappebti Pastikan Bursa Kripto Diluncurkan Tahun Ini

Selama pemulihan, ekspor menjadi salah satu komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi. Kontribusi ekspor barang dan jasa bahkan terus meningkat sejak kuartal II-2021 hingga kuartal III-2022, dari 20,46 persen menjadi 26,23 persen dari total produk domestik bruto (PDB).

"Sebagai Menteri Perdagangan, saya diberi tugas oleh Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor nonmigas khususnya ke negara mitra dagang strategis seperti Arab Saudi," tutupnya.

Pada periode Januari-Oktober 2022, kinerja ekspor nonmigas Indonesia-Arab Saudi naik 26,48 persen sebesar 2,43 miliar dolar AS. Nilai ini naik dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar 1,92 miliar dolar AS.