Hot Borneo

Getir Suami Korban Tewas Mobil Tercebur di Tabalong, “Kami Tertidur, Lalu Terseret Arus”

apahabar.com, TANJUNG – Nahas menimpa sekeluarga asal Puruk Cahu, Kalimantan Tengah di Desa Pugaan, Kabupaten Tabalong….

Tim SAR dan relawan gabungan saat berjibaku mengevakuasi Indah, Jumat sore (15/7). Foto: Ist

apahabar.com, TANJUNG – Nahas menimpa sekeluarga asal Puruk Cahu, Kalimantan Tengah di Desa Pugaan, Kabupaten Tabalong. Indah Purnama (25) meregang nyawa sesaat sang anak berhasil dievakuasi.

Minibus Avanza yang ditumpangi Indah beserta suami dan anaknya tiba-tiba tercebur ke sungai saat melintasi Jalan Ahmad Yani, Desa Pugaan, Jumat (15/7) subuh tadi.

Di sela proses evakuasi, Doni Septiadi (29) menceritakan kegetirannya saat mobil yang ditumpangi mereka tenggelam.

Bermula ketika Doni bersama Reyhandra Ahza Pratama, putranya yang masih berusia 4,5 bulan serta istrinya Indah berangkat dari Puruk Cahu menuju Banjarmasin pada Kamis (14/7) pukul 17.00 WIB.

Keberangkatan mereka bersama tiga penumpang lain yang masih satu kampung dengannya menumpangi sebuah Avanza sewaan.

Mobil tersebut, belakangan diketahui dikemudikan oleh sopir bernama Ikwanul Ramadan (24), warga Sei Andai, Banjarmasin.

“Setelah berangkat dan sampai di Muara Teweh sopir tampak mengantuk. Sehingga sempat saya gantikan menyetir dari Muara Teweh hingga lewat Patas,” beber Doni kepada apahabar.com, Jumat sore.

Indah Purnama Sari. Foto: Ist

Selesai melewati Patas, sopir kemudian meminta kembali agar dia yang menyetir.

Pendek cerita, sebelum sampai di tempat kejadian, sopir memberhentikan mobilnya di Masjid Pasar Panas guna memberi kesempatan penumpang buang air kecil.

“Setelah itu kami kembali melanjutkan perjalanan, saya bersama penumpang lainnya tertidur hingga terbangun saat kecelakaan itu terjadi,” beber Doni.

“Saat mobil kecelakaan saya terbangun, namun kita sudah nyebur ke sawah. Sekitar 30 meter terbawa arus baru sadar kalau ini di sungai,” sambungnya.

Saat itu kata Doni, si anak terpental dari gendongan istrinya ke bawah pijakan kakinya. Sedang istrinya terlempar ke kiri dan dirinya sendiri terlempar ke depan.

Setelah sadar berada di sungai barulah Doni bersama penumpang lain berupaya menyelamatkan diri keluar dari kaca jok tengah sebelah kanan sopir.

“Karena hanya itu yang terbuka, sementara pintu sudah tidak bisa dibuka lagi,” akunya.

Dalam benaknya, pertama yang harus ia selamatkan adalah si anak. Setelah bisa dikeluarkan dan diserahkan ke penumpang lain, barulah ia akan menyelamatkan istrinya.

Namun semuanya tak berjalan sesuai rencana. Nahas selesai mengeluarkan si anak, Indah sudah terkulai lemas. Hendak diselamatkan, air lebih dulu masuk memenuhi seisi kabin.

“Saya tak bisa menyelamatkannya lagi,” lirih Doni.

Jasad Indah akhirnya ditemukan. Butuh belasan jam lamanya atau pada sekitar pukul 16.30, pencarian membuahkan hasil ketika mobil minibus Avanza tersebut berhasil dievakuasi. Evakuasi terkendala arus bawah sungai yang cukup deras.

Sebelum kejadian nahas tersebut, Donny mempunyai firasat atas kematian istrinya itu. Firasat yang baru disadarinya setelah kejadian ini.

“Sebelum berangkat ke Banjarmasin, istri saya pengen berangkat cepat-cepat, padahal waktu keberangkatan pukul 17.00 WIB. Ternyata itu pertanda kalau dia pergi untuk selama-lamanya,” pungkas Doni.