Gerindra Barito Utara Pintu untuk Felix Sonadie

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Barito Utara terbuka dan siap menerima jika Felix Sonadie Y. Tingan ingin bergabung.

Oleh Ahya Fr
Felix Sonadie Y Tingan, Wakil Bupati Barito Utara terpilih berpasangan dengan Shalahuddin Carter. Foto-Ist

bakabar.com, MUARA TEWEH - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Barito Utara terbuka dan siap menerima jika Felix Sonadie Y. Tingan ingin bergabung.

Wakil Bupati Barito Utara terpilih itu kini dianggap bukan kader PDIP lagi, setelah keputusan politiknya berseberangan dengan partai.

“Partai Gerindra terbuka untuk siapa saja yang ingin menjadi anggota, tentunya dengan mengikuti aturan yang ada,” ujar Ketua DPC Gerindra Barito Utara, H. Tajeri, Minggu (21/9/2025).

Felix maju sebagai wakil bupati pada Pilkada 2024 berpasangan dengan Shalahuddin, bertentangan dengan PDIP yang mengusung pasangan Jimmy Carter dan Inriaty Karawaheni.

Akibatnya, nama Felix tidak masuk dalam daftar penjaringan calon Ketua DPC PDIP Barito Utara yang diserahkan ke DPD PDIP Kalimantan Tengah.

Padahal, Felix adalah kader sejati PDIP dan saat ini menjabat Wakil Bupati Barito Utara. Ia juga pernah menyatakan siap maju sebagai calon Ketua DPC PDIP Barito Utara pada Musyawarah Cabang (Muscab) mendatang.

Isu penjegalan Felix untuk maju sebagai calon ketua pun mencuat, namun Ketua DPC PDIP Barito Utara, Sastra Jaya, membantah keras.

"Tidak ada penjegalan. Kami punya mekanisme yang jelas. Jika mau maju, bisa melalui rekomendasi DPP atau DPD. Kewenangan kader di DPC ada di DPP, kami tidak bisa memvonis teman," kata Sastra.

Pengamat politik Dr. Farid Zaky Yopiannor, M.Si menilai partai adalah “mesin besar untuk mendisiplinkan elite”.

“Siapa yang tidak tunduk pada mesin, siap-siap ditendang keluar dari roda partai. Kasus Felix sangat relevan dengan istilah ini,” ujarnya.

Menurut Dr. Farid, PDIP adalah partai ideologis yang sangat teguh pada keputusan garis partai, sehingga marwah organisasi di atas segalanya.

“Dalam politik lokal, kadang lebih aman ‘jadi tuan rumah di dapur kecil’ daripada ‘jadi tamu di istana besar’. Felix memilih jalannya sendiri, meski konsekuensinya kehilangan peluang memimpin partai,” tambahnya.

“Felix boleh duduk di kursi Wakil Bupati, tapi untuk kursi Ketua Partai, PDIP jelas bilang: silakan cari bangku lain,” imbuh dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Palangka Raya itu.

Dari sudut pandang publik, menurut Dr. Farid, wajar jika ada berbagai tafsir.

“PDIP kemungkinan akan menjadi sparing partner atau oposisi konstruktif, yang bagus untuk check and balance pemerintahan Barito Utara ke depan,” pungkasnya.

Pertanyaannya sekarang, apakah Felix akan pindah ke partai lain atau tetap berjuang di PDIP, partai yang selama ini membesarkannya namun kini dianggap ‘meninggalkannya’?

Baca Juga: Jabat Wakil Bupati, Felix Tak Masuk Bursa Ketua DPC PDIP Barito Utara