Penggerebekan Kampung Narkoba

Polisi Tewas Minta Sabu di 'Kampung Narkoba' Kalteng, Atasan Bisa Terjerat?

Kompolnas mendorong agar pengusutan kasus menyentuh level atasan imbas tewasnya Aipda Andre Wibisono (38) di 'kampung narkoba' Pun

Polisi memamerkan delapan tersangka yang enam di antaranya merupakan pelaku pembunuhan Aipda Andre di 'kampung narkoba' Puntun. apahabar.com/Andre

apahabar.com, PALANGKA RAYA - Kompolnas mendorong pengusutan kasus menyentuh level atasan imbas tewasnya Aipda Andre Wibisono (38). 

Polisi berlatar bidang kedokteran dan kesehatan itu meregang nyawa di 'kampung narkoba' Puntun, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (2/12). Andre menjadi korban kekerasan para pelaku yang diduga kaki tangan bandar narkotika di kawasan 'Texas' tersebut. 

"Para atasan langsung perlu melakukan pengawasan lebih ketat lagi ke anggota-anggotanya agar tak ada lagi yang coba-coba menggunakan kekuasaannya sebagai polisi untuk meminta jatah uang suap dan narkoba," jelas Komisioner Kompolnas Poengky Indarti kepada apahabar.com, Selasa (6/12) sore.

Baca Juga: Jelajah Kampung Narkoba Palangka Raya, Lokasi 'Robin Hood' sampai Tewasnya Polisi

Kompolnas mendorong agar atasan Aipda Andre untuk diperiksa dan ikut bertanggung jawab. Poengky mendorong propam untuk memeriksa atasan Andre. 

"Bagi atasan langsung yang lalai, konsekuensinya perlu diperiksa oleh Propam. Meski demikian, almarhum tidak layak untuk dikeroyok beramai-ramai hingga meninggal, sehingga para pelakunya tetap harus diproses hukum," jelas komisioner berlatar akademisi ini.

Motif Pembunuhan

Wajah salah seorang terduga pelaku pembunuhan Aipda Andre penuh lumpur lantaran kabur ke areal rawa Kompleks Puntun, Palangka Raya, Kalteng. Foto-foto: Polda Kalteng

Motif pembunuhan Aipda Andre Wibisono terkuak setelah satu per satu pengeroyok anggota biddokes Polda Kalteng itu berhasil ditangkap.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: 

Total ada delapan orang ditangkap, namun hanya enam di antaranya yang diduga terlibat menembak hingga membacok Andre. Sedang dua lainnya hanya terkait kepemilikan narkotika jenis sabu. 

Baca Juga: Pembunuh Polisi Kalteng di 'Kampung Narkoba' Tewas, Cek Faktanya!

Polisi memastikan empat pelaku lain yang masih buron sedang dalam pengejaran. Salah satunya otak pembunuhan yang memerintahkan untuk menembak Aipda Andre.   

Dalam konferensi pers yang digelar Selasa (6/12) sore, Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Budi Santosa menjelaskan motif pembunuhan tersebut akibat korban meminta uang dan sabu 0,5 gram. 

"Setelah korban dikasih uang dan sabu terjadilah cekok adu mulut mulai dari TKP pertama hingga TKP 3 dengan beberapa orang hingga terjadilah penganiayaan" katanya didampingi Wakapolresta, AKBP Adiyatna, Kasatreskrim Kompol Ronny M. Nababan dan Kasatresnarkoba Kompol Asep Deni Kusmaya. 

Dor! Dor! Dor! Dor! Dor!

Jasad Aipda Andre dievakuasi menggunakan gerobak setelah tewas dikeroyok sejumlah orang di Puntun, kompleks yang dikenal sebagai kampung narkobanya Kalteng. Foto: Indeksnews

Jasad Aipda Andre dievakuasi menggunakan gerobak setelah tewas dikeroyok sejumlah orang di Puntun, kompleks yang dikenal sebagai kampung narkobanya Kalteng.

Saat penganiayaan berlangsung, Aipda Andre dihantam menggunakan kayu, palu, dan beberapa tembakan senjata air soft gun.

"Saat itu ada 5 kali tembakan dilakukan oleh pelaku mengarah ke tubuh korban dan 2 proyektil sempat bersarang," bebernya.

Baca Juga: Mencengangkan, Motif Pembunuhan Polisi di 'Kampung Narkoba' Puntun

Usai dianiaya, korban tercebur ke dalam kubangan rawa hingga ditemukan oleh warga sekitar. Sejurus kemudian warga memberanikan diri untuk menolong Aipda Andre.

Nahas di tengah perjalanan saat korban dibawa menggunakan gerobak, nyawa bapak empat anak itu tidak terselamatkan.

"Kami sudah menetapkan 6 orang tersangka dan menemukan 2 tersangka baru berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka sebelumnya yang diamankan," imbuh Kombes Budi.

Aipda Andre semasa hidup.

Kendati demikian, motif pembunuhan akibat meminta uang dan sabu oleh korban masih terus dikembangkan kepolisian.

Masih pemeriksaan lebih lanjut, karena masih ada tersangka lain yang belum berhasil ditangkap yaitu pelaku penembakan.

"Dari keterangan tersangka lain, pelaku penembakan ini adalah orang yang memprovokasi untuk melakukan pembunuhan," tandasnya.