Geopark Meratus Menanti Pengakuan UNESCO, Pemprov Kalsel Optimistis

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) saat ini tengah sibuk mengumpulkan dokumen agar Geopark Meratus diakui UNESCO, organisasi Pendidikan, Ke

Ketua Harian Badan Pengembangan Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana berikan keterangan soal geopark meratus menuju UNESCO. Foto-apahabar.com/Hasan

apahabar.com, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) saat ini tengah sibuk mengumpulkan dokumen agar Geopark Meratus diakui UNESCO, organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan yang didirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

Ketua Harian Badan Pengembangan Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana, menyebut sosialisasi dan edukasi ke masyarakat terus dilakukan untuk menambah data sebagai pelengkap dokumen. 

"Nanti dari UNESCO akan menilai semua dokumen yang telah kami siapkan. Apakah kita layak diakui dunia atau tidak?" katanya dalam Caffe Talk yang digagas Diskominfo Kalsel, Selasa (26/9).

Baca Juga: 10 Proyek Strategis Banjarbaru 2023 dengan Kucuran Dana Terbesar

Baca Juga: Sampah Menggunung, DLHP HST Usul Lahan TPA Telang Diperluas

Pada pekan keempat Juli lalu Ketua Harian Pengelolaan Geopark Meratus sudah mengirim surat pernyataan resmi ke UNESCO.

Kemudian 1 Agustus hingga 3 September, tim pengelola Geopark Meratus mengumpulkan dosseir atau histori-histori dari sejumlah geosite yang dipilih ke Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) pada akhir bulan ini.

Selanjutnya dossier akan diperiksa dan dikonsultasikan di pekan pertama Oktober. Kemudian pengiriman dossier ke Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) pada pekan kedua Oktober.

Terakhir, di pekan ketiga Oktober, histori tersebut akan diperiksa oleh KNIU untuk kemudian dikirim ke UNESCO Global Geopark (UGGp). 

Dengan segala proses yang telah dilakukan, Hanifah optimistis jika Geopark Meratus akan masuk UGG dan diakui dunia.

Untuk diketahui, Geopark Meratus di Kalsel memiliki 54 geosite, antara lain, Pegunungan Meratus, Goa Batu Hapu, dan Pasar Terapung di Lokbaintan.