Tak Berkategori

GeNose C-19 Sangat Sensitif, Hindari Hal Ini Sebelum Lakukan Tes!

apahabar.com, BANJARBARU – GeNose C-19 diklaim sangat sensitif, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banjarmasin, menyarankan…

Salah satu pelaku perjalanan saat melakukan tes GeNose C-19 di Bandara Internasional Syamsudin Noor. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU – GeNose C-19 diklaim sangat sensitif, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banjarmasin, menyarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan minimal 30 menit sebelum melakukan tes.

“GeNose C-19 ini sangat akurat, ini sangat sensitif sehingga kadang-kadang dilakukan pengambilan sample sampai 3 kali karena alat itu sangat sensitif sekali untuk meningkatkan akurasi positif atau tidak,” ujar Kepala KKP Kelas II Banjarmasin, Ruslan Fajar kepada apahabar.com, Jumat (23/4/2021).

“Sebelum melakukan tes GeNose C-19 diminta 30 menit tidak memakan apa-apa karena saking sensitifnya genus ini kadang-kadang orang yang habis makan sesuatu yang terlalu pekat itu bisa mengakibatkan hasilnya positif,” bebernya.

Hal itu, sebut Ruslan karena pengaruh asam lambung seusai makan.

“Karena ada kemungkinan asam lambung naik. Karena kalau asam lambung kita naik hasilnya pekat, itu bisa menjadi positif.
Jadi itu mempengaruhi hasil GeNose C-19,” ungkapnya.

Kemudian, lanjut Ruslan pihaknya mendapatkan informasi, sebelum melakukan tes GeNose C-19 sebaiknya berkumur terlebih dahulu.

“Kami dapat info kalau sudah tidak konsumsi makanan selama 6 jam maka sebaiknya kita kumur-kumur dulu baru kita melakukan tes,” tambahnya.

Terakhir Ruslan menegaskan, pihaknya tak akan menerima hasil negatif rapid tes antigen setelah sebelumnya yang bersangkutan positif GeNose C-19.

“Kami sudah sampaikan kepada penyelenggara atau Angkasa Pura bahwa orang yang terindikasi positif di GeNose C-19 tidak boleh mengkroscek dengan antigen, goalnya itu PCR. Karena kadang-kadang ada orang begitu dicek GeNose positif dia nggak yakin karena dia pikir dia sehat kemudian dia ke antigen. Kami tidak akan menerima validasi kalau kami sudah dapat info dari GeNose C-19 bahwa dia positif,” terangnya.

Sebab menurutnya, jika tak yakin dengan hasil antigen atau GeNose C-19 maka cek dengan PCR. Jika hasil antigen positif namun di PCR negatif, ia akan menerima hasil PCR tersebut.

“Kami terima kalau dia melakukan pemeriksaan dengan PCR karena PCR adalah goal standarnya. Kalau Genose C-19 dengan rapid antigen hanya screening saja jadi tidak boleh orang yang positif di antigen dia pergi ke GeNose C-19 dan sebaliknya. Karena yang seperti itu hanya mencari yang menguntungkan, hasil negatif bisa terbang,” pungkasnya.