Generasi Sandwich

Generasi Sandwich, Peneliti: Beban Ganda yang Harus Ditanggung

Peneliti Litbang Kompas Debora Laksmi menjelaskan generasi sandwich akan menjadi dilema soal kondisi keuangan keluarga yang menjadi tanggungan.

HEALTH INC "Generasi Sandwich: Terjepit Antara Realita & Ekspektasi" Agus Hasan Hidayat (kiri), Debora Laksmi (tengah), dan Dani Rachmat (kanan) (foto: Ayyubi/apahabar.com)

apahabar.com, JAKARTA - Peneliti Litbang Kompas Debora Laksmi menjelaskan, generasi sandwich akan menjadi dilema soal kondisi keuangan keluarga yang menjadi tanggungan. Mereka akhirnya menjadi tulang punggung utama keluarga.

Generasi sandwich memiliki peran ganda dalam urusan keuangan karena harus membiayai setidaknya tiga generasi yaitu dirinya sendiri, orang tua, dan nenek-kakeknya.

"Yang pasti kondisi perekonomian akan terkocek," kata Debora kepada apahabar.com dalam sesi diskusi Health Inc bertajuk Generasi Sandwich: Terjepit Antara Ekspektasi dan Realita di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Sabtu (22/7). 

Pada kondisi demikian, lanjut Debora, perekonomian keluarga akan berjalan tidak stabil. Hal itu turut mempengaruhi kondisi mental hingga berdampak pada kondisi lainnya.

Baca Juga: Suka Duka Hidup Generasi Sandwich, ‘Terimpit’ antara Orang Tua dan Buah Hati

"Ketika stres, produktivitas akan menurun, dan akan mempengaruhi kondisi mental mereka," lanjut Debora.

Di sisi lain, masyarakat dengan label generasi sandwich memiliki peran yang berbeda. Tidak hanya mencukupi kebutuhan pribadi baik skunder ataupun primer, mereka juga harus bertanggung jawab atas keperluan pokok keluarganya.

Sekedar informasi, Data Litbang Kompas (Agustus, 2022) menunjukkan kategori generasi sandwich di Indonesia menyentuh angka 56 juta penduduk dalam rentang usia 24-58 tahun.

Dalam hal ini, tingginya angka tersebut, ungkap Debora, dikarenakan kondisi masyarakat Indonesia pada pasca kemerdekaan belum sepenuhnya stabil. "Pada saat itu, semua masih dalam keadaan sulit, sedang bebenah, sehingga tidak kepikiran untuk merencanakan masa depannya," ujarnya.

Baca Juga: Refleksi Hari Buruh, Muhadjir: Dilema Generasi Sandwich dan Kemiskinan

Karena itu, generasi sandwich tidak akan bisa menyalahkan keadaan yang menimpanya. Sebab, setiap orang tua selalu berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya.

Meskipun, sambung dia, kondisi keuangan yang kurang mencukupi telah menjadi beban tersendiri yang harus ditopang oleh para generasi sandwich.

"Sehingga yang ada ya sebisa mungkin anaknya bisa sekolah sudah cukup. Pada akhirnya di masa tua dia bergantung hidup kepada anaknya," jelas Debora.