Gempa Turki

Gempa Turki: KBRI Ankara Sebut Tak Ada Korban Jiwa WNI, 3 Luka-Luka

KBRI di Ankara menerangkan bahwa tidak ada WNI yang meninggal dunia dalam gempa bumi bermagnitudo 7,8 yang mengguncang bagian selatan Turki, Senin (6/2).

KBRI di Ankara melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa dari WNI di gempa Turki, Senin (6/2) waktu setempat. Foto: dok. Reuters

apahabar.com, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara menerangkan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia dalam gempa bumi bermagnitudo 7,8 yang mengguncang bagian selatan Turki pada Senin (6/2) waktu setempat.

"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia," kata KBRI Ankara dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha menambahkan sejauh ini ada tiga orang WNI mengalami luka-luka.

"Sudah ada identitasnya. Saat ini sudah dirujuk ke RS. 2 luka ringan, 1 patah tulang," ujarnya saat dikonfirmasi apahabar.com, Senin.

Baca Juga: BMKG Catat Ada 7 Kali Gempa Bumi di Indonesia dalam Sehari

Ketiga orang WNI yang mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay, dan saat ini mereka sudah dibawa ke rumah sakit terdekat.

Lebih lanjut, mereka menyebutkan bahwa sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah.

KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara untuk WNI mengungsi sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat.

Saat ini KBRI telah berkoordinasi dengan otoritas lokal di daerah tersebut serta berkomunikasi dengan anggota Satgas Pelindungan WNI dan perhimpunan pelajar Indonesia (PPI) di sekitar lokasi.

Baca Juga: Kasus Baru Gangguan Ginjal Anak, BPOM Stop Peredaran Sirup Praxion

KBRI Ankara menyebutkan bahwa terdapat sekitar 6.500 WNI yang terdata tinggal di seluruh Turki. Dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya.

Sebagian besar WNI berstatus pelajar dan mahasiswa dan sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional.

Sementara itu, KBRI Ankara juga menyampaikan nomor hotline +90 532 135 22 98 untuk para WNI di Turki yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut.

Adapun KBRI Ankara menyebutkan bahwa gempa bumi bermagnitudo 7,8 itu telah terjadi di Provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, dan Osmaniye, di bagian selatan Turki, pada Senin pukul 04.17 waktu setempat.

Baca Juga: Mendag Akui Miyakkita Langka, Pedagang Menjual di Atas HET

Pusat gempa tersebut berada di Provinsi Kahramanmaras, sekitar 600 kilometer (km) sebelah tenggara Ankara.

Gempa itu disusul dua gempa lanjutan yang berkekuatan magnitudo 6,4 dan 6,5 di Provinsi Gaziantep, yang berjarak 700 km sebelah tenggara Turki.

KBRI Ankara menyebutkan saat ini 51 korban jiwa telah dilaporkan, ratusan orang terluka, serta sejumlah bangunan runtuh dan rusak berat, akibat ketiga gempa itu.

Sementara itu, dikabarkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berkomunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras untuk menyampaikan pesan duka kepada masyarakat terdampak.

Baca Juga: Angin Kencang Rusak Tenda Pengungsian Korban Bencana Gempa Cianjur, 1 Orang Terluka

Erdogan juga telah menyampaikan bahwa pemerintah telah mengerahkan tim SAR dari seluruh Turki.

Kemudian, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu, kata KBRI Ankara, menyampaikan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.