Bencana Gempa

Gempa Guncang Maluku, 73 Rumah Dilaporkan Rusak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) melaporkan gempa bumi Magnitudo 7,5 ini terjadi pada Selasa dini hari (10/1).

Warga membawa beras di dekat rumah yang rusak akibat gempa bumi di Gasol, Cianjur, Jawa Barat, Foto-Antara

apahabar.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) melaporkan gempa bumi Magnitudo 7,5 ini terjadi pada Selasa dini hari (10/1) mengakibatkan sebanyak 73 unit rumah warga mengalami kerusakan.

Dari jumlah tersebut, rumah rusak berat sebanyak 29 unit, sedangkan rusak ringan 44. Tak hanya rumah warga, dua sekolah dan satu gereja mengalami rusak ringan.

"Data tersebut dihimpun juga dihim oleh Pusat Pengendalian Operasi BNPB," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB melalui keterangan tertulis, Rabu (11/1).

Baca Juga: BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca, Antisipasi Prediksi BRIN Hujan Ekstrem Besok di Jabodetabek

Sedangkan korban terdampak, sebanyak 5 warga MBD mengalami luka-luka. Hingga laporan ini diterima Pusdalops BNPB, belum ada laporan warga yang melakukan pengungsian.

Adapun wilayah terdampak di Kabupaten MBD, antara lain tersebar di Kecamatan Dawelor Dawera, Leti dan Damer.

"Data kerusakan rumah warga di Kabupaten Tanimbar masih tercatat sejumlah 92 unit," katanya.

Pascagempa, BPBD Provinsi Maluku telah mengerahkan personel dan bantuan logsitik, antara lain petugas Pusdalops, tenaga medis serta bantuan obat-obatan. Dukungan ini diperuntukkan untuk penanganan darurat di Kabupaten Tanimbar dan MBD.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Menurun, BNPB Usulkan RSDC Wisma Atlet Ditutup

Sementara itu, kata Abdul Muhari, intensitas gempa yang besar juga mengakibatkan jalur penghubung Oinlasi - Niki Niki di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, putus total.

"Hal tersebut dilaporkan BPBD Kabupaten Timor Tengah Selatan," terangnya.

Sebelumnya, gempa bumi M7,5 ini terjadi pada Selasa dini hari tadi (10/1), pukul 02.47 waktu setempat atau WIT. Fenomena aktivitas geologi ini berpusat pada 136 km barat laut Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 130 km.