Gelar Tahlilan untuk Para Korban, Bartman Banjarbaru: Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan mendapat perhatian dari Supporter Barito Putera, Bartman Banjarbaru. Mereka menggelar doa bersama untuk korban yang meninggal dunia

apahabar.com, BANJARBARU - Barito Mania (Bartman) Banjarbaru menggelar yasinan dan tahlilan di Mess L Banjarbaru dalam rangka mengenang dan mendoakan para korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Selasa (4/10) malam.

Ketua Bartman Banjarbaru, Tommy Satya berharap, peristiwa kelam di Kanjuruhan adalah yang terakhir dalam sepak bola Indonesia.

"Jangan lagi ada korban jiwa dari supporter mana pun. Rivalitas hanya 90 menit, selebihnya kita saudara," kata Tommy, Rabu (5/10).

Dirinya meminta pihak terkait mengusut tuntas peristiwa itu sampai ke akarnya. "Tak ada sepak bola seharga nyawa," tandasnya.

Terpisah, Kepala Disporabudpar Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie mengatakan, tragedi di Kanjuruhan tentunya dapat dijadikan pembelajaran bagi semua, khususnya masyarakat penggila bola dan supporter sepak bola di Banua.

Ratusan lebih nyawa melayang akibat peristiwa ini. Yani menyebut, tidak diketahui persis siapa yang salah, siapa yang benar, siapa yang memulai, siapa yang memicu hingga terjadi kerusuhan itu.

"Yang pasti kejadian ini telah mencoreng dunia persepakbolaan di tanah air," ujarnya.

Belajar dari kejadian ini, PSSI tentunya harus segara mengevaluasi secara total dunia persepakbolaan tanah air termasuk di Banua.

"Harapannya kejadian ini tidak akan pernah terjadi di Banua kita Kalimantan Selatan, mari kita buat dunia sepak bola ini menjadi hiburan yang menyenangkan bukan sebaliknya, menakutkan," serunya.

Supporter yang baik kata Yani, ketika tim mengalami kekalahan tentu harus menerima dengan lapang dada. Sebab, kekalahan itu tentunya harus dievaluasi untuk bangkit dan menang pada pertandingan berikutnya.

"Tanpa harus ada pertikaian dan kerusuhan di lapangan maupun luar lapangan, saya kira ini sudah dipahami oleh kawan kawan supporter di mana saja berada," imbuhnya.

Malam tadi, kita hadir dengan niat yang sama yakni memanjatkan doa sebagai bentuk duka cita yang teramat dalam atas meninggalnya ratusan supporter dan masyarakat, korban kerusuhan di Kanjuruhan, Malang," tambah Yani.

Yani bilang, doa bersama tersebut merupakan momentum yang sangat baik pasca tragedi Kanjuruhan, Malang.

Ia mengimbau, mari dengan ikhlas mendoakan, semoga amal ibadah saudara-saudara yang menjadi korban mendapat tempat yang layak disisi Allah dan diterima segala amal ibadahnya.