Kalsel

Gelang Simpai Khas Dayak, Simbol Pengikat dan Persaudaraan

apahabar.com, RANTAU – Gelang Simpai mungkin tak asing lagi bagi masyarakat Kalimantan, terutama suku Dayak. Sebab…

Muhammad Alfi, pengrajin gelang simpai melakukan proses pembuatan langsung ke tangan pelanggan. Foto-Istimewa

apahabar.com, RANTAU - Gelang Simpai mungkin tak asing lagi bagi masyarakat Kalimantan, terutama suku Dayak. Sebab gelang ini menjadi simbol pengikat dan persaudaraan.

Untuk membuat gelang ini bukan lah pekerjaan mudah. Sebab aksesoris ini terbuat dari tanaman resam (Gleichenia linearis). Dimana tanaman resam merupakan jenis tumbuhan paku-pakuan yang biasanya tumbuh di hutan pada tebing-tebing di pegunungan.

Baca Juga: Kalsel Dapat Jatah Bangun 4 Puskesmas Modern

Muhammad Alfi, pengrajin Gelang Simpai saat ditemui di Sekretariat Tapin Art Festival di Pendopo Rantau Baru mengemukakan, bahan yang ia gunakan bernama Alang’Am juga Paikat. Untuk saat ini banyak anak muda yang menggandrungi Gelang Simpai menggunakan bahan Alang’Am.

“Kenapa jadi banyak anak muda yang menyukai menggunakan Alang’Am? Mungkin karena warnanya yang eksotis. Padahal yang lebih awet itu menggunakan bahan dari Paikat,” jelas Alfi yang sering di Panggil Alfi Wayang ini.

“Untuk sekarang sangat sulit bahan dicari, karena banyak warga yang membuka lahan perkebunan karet,” ujarnya Alfi yang juga Ketua Paratutus (Para Penerus) Sanggar Anak Pandawa asal Barabai.

Alfi sendiri sejak masih bersekolah di SMA 2 Barabai sudah menggeluti dunia kesenian misalnya gelang simpai ini. Berawal dari suka dengan kesenian Alfi pun belajar dari orang orangtua di kampungnya tepatnya di Desa Panggung (Barikin), Kecamatan Haruyan Kabupaten HST.

Bisa dikatakan langka untuk pengrajin gelang simpai ini. Lantas kenapa Alfi sampai sekarang masih melakoni jasa pembuatan gelang simpai? Dikatakannya selain sebagai pelestarian warisan kesenian dari nenek moyang. “Lumayan juga menjadi pengrajin gelang simpai bisa menghasilkan duit,” ujarnya

“Kalau ingin bergelang simpai. Ya, bisa temui saya di Barabai atau di Banjarbaru atau hubungi di instagram (@para_tutus_sap). Bisanya saya ada di event-event yang berbau kesenian. Dalam waktu dekat ini saya ada disalah satu Bazzar di Tapin Art Festival pada 1-4 Agustus di Kabupaten Tapin,” tambah Alfi.

Panitia Tapin Art Festival Novi, Kevina dan Putri memberikan komentar seragam."Ya, Bagus sekali ini pertama kali saya bergelang simpai,” ujar 2 gadis kampung yang cantik Kevina dan Putri.

Berbeda dengan Novi ia berkomentar, kenapa jadi mau pakai gelang simpai, selain merupakan aksesoris yang bagus."Karena saya sering traveling ke berbagai daerah di Indonesia, sebelumnya juga pernah pakai gelang sejenis simpai ini. Nah, aksesoris ini sebagai bisa dikata sebagai perekam memori di suatu daerah. Gelang Simpai ok banget’,” ujar Novi asal Semarang saat berada di Tapin.

Baca Juga: Terbaik III Duta Genre Kalsel, Siswi MAN 1 Rantau Ini Suarakan Stop Nikah Dini

Reporter: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Syarif