Nasional

Geger! Ponpes As-Sunnah Lombok Timur Diserang Massa Tak Dikenal

apahabar.com, LOMBOK TIMUR – Sekelompok massa tak dikenal menyerang Pondok Pesantren (Ponpes) As-Sunnah di Bagik Nyake,…

Ponpes Assunnah diserang massa di Lombok Timur. Foto-dok. Erwin Afandi via Okezone.com

apahabar.com, LOMBOK TIMUR – Sekelompok massa tak dikenal menyerang Pondok Pesantren (Ponpes) As-Sunnah di Bagik Nyake, Aikmel, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (2/1) dini hari.

Peristiwa yang mengegerkan warga sekitar tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.10 Wita.

Salah seorang warga, Erwin Afandi mengatakan peristiwa itu mengejutkannya dan langsung terbangun dari tidurnya. Dia melihat situasi ke luar rumah dan menghubungi rekan-rekannya.

"Ada enam mobil yang dirusak salah satunya mobil Avanza yang dibakar massa," kata Erwin Afandi kepada wartawan, seperti dilansir Okezone.com, Minggu.

Menurutnya, massa yang jumlahnya ratusan langsung mengamuk. Ada yang membawa senjata tajam, kayu, bahkan melakukan pelemparan.

Rata-rata massa tersebut, kata Erwin menggunakan masker. Bahkan, sempat terjadi saling serang antara warga dengan penyerang.

"Anggota BPD Desa Bagik Nyaka bernama Masdarini yang menemani Kades Bagik Nyaka Menjaga Masjid Jamaluddin. Terjadi saling lempar batu antara warga dan penyerang," tuturnya.

Massa juga membakar bahan bangunan di lahan Masjid Sunnah di Mamben Daye yang sempat ditolak masyarakat beberapa waktu lalu. Erwin menduga peristiwa ini terkait ceramah Ustaz Mizan Qudsiyah mengenai ziarah kubur.

Sebelumnya, publik di Pulau Lombok sempat dihebohkan dengan beredarnya potongan video ceramah Ustaz Mizan Qudsiyah yang menyebut sejumlah nama makam keramat di Lombok.

Terdapat kata makam keramat "Tain Acong" (kotoran anjing) yang memicu emosi netizen dan berdampak luas. Kata "Tain Acong" itu diduga bernuansa hinaan terhadap makam keramat yang disebutkan.

Mizan Qudsiyah pun sudah menyebarkan video klarifikasi terkait ceramahnya itu. Menurutnya, ceramahnya itu berlangsung pada 2020. Dia berdalih kata "Tain Acong" tersebut merupakan nama tempat.

Untuk membuktikan pernyataan Mizan, netizen pun ramai-ramai mencari nama tempat makam keramat "Tain Acong" melalui google map.

Hingga saat ini, persoalan itu menjadi sorotan luas masyarakat di Pulau Seribu Masjid itu. Tidak sedikit kelompok masyarakat yang akan melaporkan Mizan Qudsiyah ke polisi.

Aparat kepolisian Resort Lombok Timur langsung menuju lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara. Polisi juga sudah memasang garis polisi di TKP.

Hingga saat ini, suasana terkendali. Sejumlah anggota kepolisian berjaga-jaga di TKP guna mengantisipasi berbagai kemungkinan.

“Tadi jam 2.30 Wita kelompok masyarakat itu kurang lebih 300 orang melakukan penyerangan di Markas As-Sunnah. Sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua dirusak, satu unit roda empat dibakar,” jelas Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono dikutip dari Tvonenews.com.

Aksi kelompok massa tak dikenal ini, diduga buntut dari menyebarnya potongan video pengajar di Pesantren As-Sunnah, yang melecehkan sejumlah makam leluhur di Lombok.

“Kita akan melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terkait kejadian perusakan dan yang juga kita akan melakukan penyidikan tentang ujaran kebencian yang mana akibat adanya video yang dipotong dan menjadi viral sehingga muncul gerakan masyarakat malam tadi,” imbuhnya.

Kendaraan yang dirusak, lebih dari 11 unit, di antaranya 4 unit kendraan roda empat jenis mini bus, serta 7 unit motor.