Berita Banjar

Geger Pasangan Misterius Serahkan Bayi ke Pedagang Kue di Pasar Martapura

Sepasang pria dan wanita misterius tiba-tiba datang dan menyerahkan bayi kepada seorang pedagang kue di Pasar Martapura, Banjar, Kamis (19/10) pagi.

Bayi perempuan yang diserahkan pasangan misterius kepada seorang pedagang kue di Pasar Martapura, Kamis (19/10). Foto: Humas Perumda Pasar

apahabar.com, MARTAPURA - Sepasang pria dan wanita misterius tiba-tiba datang dan menyerahkan bayi kepada seorang pedagang kue di Pasar Martapura, Banjar, Kamis (19/10) pagi.

Peristiwa itu pun sempat membikin heboh warga sekitar. Terlebih pasangan tersebut langsung pergi menggunakan mobil, setelah menyerahkan si bayi.

Adapun bayi berjenis kelamin perempuan tersebut diperkirakan baru lahir beberapa jam. Hal ini terlihat dari tali pusar yang tampak masih basah.

Ketika diserahkan kepada salah seorang pedagang yang bernama Hanawati, si bayi hanya diselimuti kain berwarna biru. Kondisi tampak sehat dengan rambut cukup tebal.

"Pasangan itu datang langsung membawa bayi dan menawarkan kepada siapa saja yang ingin mengadopsi," ungkap Hanawati yang belum mempunyai anak.

Setelah Hanawati mengutarakan niat mengadopsi si bayi, pasangan misterius itu tak berpikir panjang untuk menyerahkan.

"Sebenarnya saya terkejut, karena si bayi langsung diserahkan ke saya. Setelah saya terima, mereka langsung pergi. Mereka hanya mengatakan berasal dari Kandangan (Hulu Sungai Selatan)," ungkap Wati.

Sementara Humas Perumda Pasar Bauntung Batuah, Gusti Andriansyah, menjelaskan langsung membawa si bayi dan Hanawati ke kantor. Penyebabnya banyak pedagang dan warga yang berkerumun menyaksikan si bayi itu.

"Kondisi bayi sehat dan cantik. Setelah dibawa ke kantor, kami berinisiatif membelikan pakaian, susu dan perlengkapan bayi. Terlebih ketika diserahkan, bayi hanya mengenakan selimut," jelas Andriansyah.

Selanjutnya Dinas Sosial P3AP2KB Banjar, Polsek Martapura, dan bidan juga telah dihubungi. Mereka tidak ingin gegabah dengan langsung menyerahkan si bayi kepada warga yang ingin mengadopsi.

"Kami khawatir kalau orang yang menyerahkan itu bukan orang tua kandung si bayi. Atau ada hal lain dalam tanda kutip intrik, sehingga asal-usul si bayi harus diperjelas dulu," tandas Andriansyah.