Geger di Media Sosial, Polri Selidiki Perampokan Online via Link Undangan Pernikahan

Belakangan modus perampokan online dengan membagikan link undangan pernikahan melalui WhatsApp gegerkan media sosial.

Ilustrasi. Foto-Net

apahabar.com, BANJARMASIN - Belakangan modus perampokan online dengan membagikan link undangan pernikahan melalui WhatsApp gegerkan media sosial.

Dari kabar yang beredar, pelaku bisa membobol mobile banking korban hanya dengan mengklik link undangan pernikahan tersebut.

Terkini, Bareskrim Polri akhirnya turun tangan untuk mendalami kasus tersebut. Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Adi Vivid menjelaskan bahwa timnya telah melakukan penyelidikan tentang modus pencurian online ini.

"Terkait modus baru dengan menggunakan undangan pernikahan, tim kami masih melakukan penyelidikan," ujar Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Adi Vivid, dilansir dari viva.co.id, Minggu (30/1).

Menurut Adi, pihaknya belum menerima adanya laporan polisi berkaitan penipuan dengan modus seperti ini.

"Sampai saat ini di Bareskrim belum ada pelaporan tentang hal tersebut," kata Adi.

Jenderal bintang satu ini pun menghimbau masyarakat yang pernah menjadi korban modus perampokan dengan undangan pernikahan ini agar segera melaporkan ke pihak kepolisian.

"Saya menghimbau apabila ada yang menjadi korban segera melaporkan agar bisa ditangani secara cepat," pungkasnya.

Sebagai informasi, cara kerja modus perampokan yang sedang marak ini, korban akan otomatis menginstall sebuah aplikasi jika sekiranya telah mengklik link undangan pernikahan yang dibagikan.

Kemudian jika korban telah mengklik link tersebut dan menyetujui hak akses (permission) terhadap beberapa aplikasi, sehingga dari sana data pribadi yang bersifat rahasia dalam handphone korban bisa dicuri oleh pelaku.

Data yang dicuri bisa sangat beragam, data yang bersifat pribadi dan berbagai informasi yang masuk melalui SMS, termasuk data perbankan yang bersifat rahasia seperti OTP (One Time Password) dan data lainnya dapat diambil oleh fraudster.