Arkeolog

Geger! Arkeolog Temukan Makam Dukun Berusia 3.000 Tahun di Peru

Tim arkeolog dari berbagai negara menemukan sebuah makam berusia 3.000 tahun. Makam tersebut diduga berisi jasad dukun.

Penggalian makan berusia 3.000 tahun yang dilakukan oleh tim arkeolog di Peru. Foto: Reuters

apahabar.com, JAKARTA Tim arkeolog dari berbagai negara menemukan sebuah makam berusia 3.000 tahun. Makam tersebut diduga berisi jasad dukun.

Makam tersebut ditemukan di Kompleks Arkeologi Pacopampa, pada wilayah dataran tinggi Peru.

Setelah dilakukan pembongkaran, terdapat sisa-sisa tubuh seorang dukun sakti. Tidak hanya itu, ditemukan juga cap stempel bergambar jaguar yang semakin menguatkan hal tersebut.

Melansir dari laman Reuters, stempel tersebut besar kemungkinan digunakan oleh sang dukun untuk kebutuhan ritual kematian dengan cara melukis tubuh.

Para arkeolog juga menemukan keramik dekorasi di makam tersebut. Wajah dukun ditutupi dengan cinnabar merah yang diyakini hanya bisa dimiliki oleh kaum elit.

Pasalnya cinnabar merupakan bijih alami yang hanya didapatkan dari dataran tinggi Andes tengah. Tempat tersebut termasuk wilayah yang sulit dijangkau, sehingga hanya diperuntukan untuk kaum tertentu.

Baca Juga: Belanda Kembalikan Ratusan Artefak Curian Zaman Kolonial ke Indonesia

Tidak hanya itu, berdasarkan hasil penggalian arkeolog, dukun tersebut dipercaya sebagai tokoh spiritual yang bisa memberikan nasihat dan syafaat bagi warga yang mendatanginya.

Masyarakat di masa lalu kemungkinan sangat bergantung kepada dukun untuk mendapatkan bimbingan hidup atau meminta kesembuhan. Tidak hanya itu, dukun mungkin menggunakan kekuatan spiritual untuk membantu mereka.

Kekuatan itu dipercaya dapat menghubungkan seseorang dari dunia nyata dengan dunia spiritual, sehingga banyak yang bergantung kepada sang dukun untuk menjadi perantara.

Tim tersebut belum melakukan tes radiokarbon apa pun, namun gaya artefak tersebut cocok dengan desain artefak lain yang ditemukan di wilayah tersebut yang berusia sekitar 3.000 tahun lalu.

Temuan tersebut dianggap sebagai peninggalan menarik karena karena anggapan bahwa jasad tersebut adalah dukun. 

Para arkeolog yang tidak terlibat dalam temuan tersebut menyebutnya sebagai penemuan yang menarik.

Namun, banyak pihak yang menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyebut individu itu sebagai dukun.