Tak Berkategori

Gegara Pesta Miras Oplosan; 2 Karyawan Qinfa di Kotabaru Tewas, 5 Lainnya Dirawat

apahabar.com, KOTABARU – Diduga akibat berpesta minuman keras (Miras) oplosan dua karyawan PT Qinfa Mining Industri…

Dua karyawan PT Qinfa perusahaan tambang batubara bawah tanah tewas akibat pesta miras oplosan. Foto-Istimewa.

apahabar.com, KOTABARU – Diduga akibat berpesta minuman keras (Miras) oplosan dua karyawan PT Qinfa Mining Industri (QMI) perusahaan tambang batu bara bawah tanah di Magalau Kelumpang Barat Kotabaru tewas.

Informasi dihimpun apahabar.com, tercatat sebanyak lima karyawan kontrak lainnya pun terpaksa dilarikan ke rumah sakit juga akibat pesta minuman oplosan ini.

Dua korban tewas itu masing-masing berinisial MF berusia 22 tahun dan ANR juga berusia 22 tahun.

MF belakangan diketahui berasal dari Desa Marindi RT.07, Kecamatan Haruai, Tabalong, dan tinggal di Desa Magalau, Kelumpang Barat.

Beda halnya dengan ANR. Ia merupakan warga Desa Sungai Kupang Cantung Kecamatan Kelumpang Hulu.

Sementara lima karyawan yang dirawat di rumah sakit berinisial AH berumur 24 tahun, AR 26 tahun, MHT 19 tahun, SI 22 tahun, dan MM 24 tahun.

Kapolres Kotabaru AKBP M Gafur Aditya Siregar melalui Kapolsek Kelumpang Barat, Iptu Hendrie Ade AS membenarkan adanya peristiwa itu di wilayahnya.

Peristiwa tersebut terungkap berawal dari adanya laporan dari pihak perusahaan pada Sabtu (3/9) sekitar pukul 11 00 Wita.

Laporan itu berisi adanya tiga orang karyawan dalam kondisi badan lemas dan kejang-kejang.

Dengan adanya peristiwa itu, pihak perusahaan langsung membawa para morban menuju klinik suaka insan Magalau Hulu untuk pemeriksaan dan mendapatkan penanganan medis.

Sesampainya di klinik, pihak medis menyatakan satu orang karyawan telah meninggal dunia atas nama MF, sementara sejumlah karyawan mendapatkan penanganan medis.

Selanjutnya pada siang harinya, pihak perusahaan kembali menemukan empat orang karyawan yang mengalami gejala yang sama.

Atas permintaan pihak keluarga jasad MF tidak diperkenankan untuk diautopsi dan diantar pulang oleh pihak perusahaan ke kampung halamannya di Tabalong.

Mengingat kondisi tiga korban makin lemah, mereka kemudian langsung dirujuk ke salah satu rumah sakit di Tanah Bumbu. Namun sayang, satu lagi, yakni ANR kembali dilaporkan meninggal dunia.

“Nah, di lokasi kejadian kami juga menemukan satu bungkus obat merk bodrex dan satu buah botol bekas minuman keras,” ujar Hendrie, kepada apahabar.com, Minggu (4/9) malam.

Kapolsek bilang, berdasarkan keterangan para saksi, tepat pada Kamis (1/9) para korban bersama-sama minum alkohol.

Alkohol tesebut sebelumnya dioplos atau dicampur dengan minuman greentea.

“Jadi menurut informasi saksi, para korban diduga keracunan, karena sebelum minum cairan oplosan juga meminum obat jenis bodrex,” pungkas Kapolsek Hendrie.