Gegara Karton, Murid Berprestasi di Balikpapan Dikeroyok Belasan Siswa!

Seorang murid salah satu SMA Negeri di Balikpapan Barat berinisial AN (17) dikeroyok belasan siswa, belum lama tadi.

Ilustrasi siswa di Balikpapan dikeroyok rekannya. Foto-net

apahabar.com, BALIKPAPAN – Seorang murid salah satu SMA Negeri di Balikpapan Barat berinisial AN (17) dikeroyok belasan siswa, belum lama tadi.

Akibatnya, AN hingga kini enggan ke sekolah lantaran mengalami trauma berat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun apahabar.com, kejadian bermula ketika sekolah menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW di lapangan.

Saat acara, korban diminta tolong oleh rekannya untuk mengambil kertas karton yang tergeletak.

Korban pun mengambilkan karton tersebut dan menyerahkan kepada temannya untuk digunakan sebagai kipas.

“Cuma masalah sepele pak awalnya, anak saya ambilkan karton di lapangan untuk kipas-kipas temannya. Kertas karton itu kan tergeletak, nggak ada yang punya. Nah, sekalinya marah yang punya, habis itu dibalikin kertasnya itu,” ucap AW, ayah korban saat dihubungi, pada Senin (24/10).

Usai acara, korban pun kembali masuk ke kelasnya. Namun, tiba-tiba korban didatangi oleh belasan siswa dan langsung mengeroyoknya.

Pukulan dan tendangan pun terus dilayangkan hingga akhirnya korban mengalami luka memar di wajah dan badan.

“Anak saya sempat melawan, karena kalau tidak bisa mati itu dikeroyok banyak begitu,” katanya.

AW yang kaget mengetahui anaknya menjadi korban pengeroyokan langsung bergegas melapor ke Polsek Balikpapan Barat.

AW menyayangkan tindakan tersebut lantaran membuat anaknya trauma berat.

“Sejak kejadian itu sampai hari ini (Senin), anak saya nggak mau turun ke sekolah. Trauma dia, kasihan,” ungkapnya.

Ditanya soal kepribadian korban selama di sekolah, AW mengatakan, anaknya merupakan pribadi yang pendiam dan pemalu.

Bahkan, setiap hari selalu menggunakan masker dan tidak pernah berulah di sekolahnya.

AW cukup heran mengapa anaknya menjadi korban pengeroyokan lantaran persoalan sepele.

Terlebih, korban merupakan siswa yang berprestasi. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar korban kerap meraih sejumlah prestasi untuk sekolahnya. Di antaranya lomba bahasa Inggris hingga mengaji.

“Alhamdulillah pak, dari SD itu memang dia suka ikut lomba, alhamdulillah juara. Ini baru aja dia ikut lomba bahasa Inggris habis dikeroyok itu, alhamdulillah juara 1, membawa nama sekolah. Padahal kondisinya habis dikeroyok itu,” tuturnya.

AW berharap pihak sekolah juga dapat memberikan sanksi agar efek jera kepada para pelaku ini.

Sebab, ia khawatir ada korban selanjutnya jika hal ini dibiarkan. Termasuk aparat kepolisian juga diminta segera memberikan efek jera. Meskipun ia memaklumi sebagai orang tua hanya menginginkan para pelaku jera.

“Saya ingin efek jera saja pak buat anak-anak itu. Misalnya dikasih masuk dulu di sel biar dia tahu kalau berbuat jahat itu begini dampaknya. Pihak sekolah juga kasih efek jera. Tapi ini saya lagi mediasi di sekolah,” bebernya.

Lantaran anaknya telah trauma, AW berencana memindahkan sekolah anaknya ke Sulawesi Selatan tepatnya di Pare-pare. Sebab anaknya sudah sangat trauma sekolah di Balikpapan.

“Iya pak, mau dipindahin aja ke Pare-pare, kampung saya. Soalnya di sini sudah trauma dia. Biar aja di sana, biar bersosialisasi dengan yang lain agar lupa masalah yang di sini. Biar nggak tahu trauma lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Balikpapan Barat, Kompol Djoko Purwanto membenarkan kejadian tersebut.

Saat ini, pihaknya telah memanggil para pelaku pengeroyokan tersebut untuk dimintai keterangan.

“Sudah kita panggil yang bersangkutan, ada sekitar 10 orang kalau nggak salah. Mereka itu sesama teman sekolah. Nah, hari ini pihak sekolahnya juga sudah kita mintai keterangan. Semoga bisa dimediasi, karena ini kan anak-anak di bawah umur semua,” tutupnya.