Sport

Gegara Lapangan Buruk, Kiper Muba Babel United Dilarikan ke RS

apahabar.com, BANJARMASIN – Kiper Muba Babel United, Bimasakti Andiko, dilarikan ke rumah sakit usai babak pertama…

Kiper Muba Babel United, Bimasakti Andiko. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN – Kiper Muba Babel United, Bimasakti Andiko, dilarikan ke rumah sakit usai babak pertama melawan Sriwijaya FC pada lanjutan Liga 2 di Stadion Kaharuddin, Pekanbaru Riau, Kamis (4/11) kemarin.

Bimasakti Andiko menjadi 'korban' buruknya lapangan dari Stadion Kaharudin, Pekan Baru Riau.

Dalam laga tersebut, sang kiper muda masuk lubang yang berada di depan mulut gawang sehingga membuatnya jatuh sendiri.

Meski sakit, ia mencoba bangun karena ada pemain Sriwijaya FC melepas tembakan ke gawangnya.

Setelah berhasil memblok, ia kembali terjatuh karena mengalami cedera engkel yang sangat parah.

Pelatih Kepala Muba Babel United, Ibnu Grahan mengatakan, jika cedera dari anak asuhnya itu cukup parah.

"Bimasakti mengalami dislokasi engkel dan harus mendapatkan perawatan. Itu karena tanah di lapangan sangat jelek, lampu stadion pun kurang terang," ucap Ibnu Grahan seperti dilansir apahabar.com dari Indosport, Jumat (5/11) malam.

Kualitas rumput lapangan yang tidak rata, dan penerangan yang kurang, cukup menganggu pemain.

"Bukan mau cari alasan, tapi itulah yang terjadi," katanya.

Kualitas Stadion Buruk

Melihat cedera engkel yang dialami Bimasakti Andiko, bisa jadi ia akan menepi dalam waktu yang cukup lama.

Padahal, Muba Babel United sebenarnya sangat membutuhkan tenaganya.

Tapi, karena memang cederanya cukup parah, sehingga ia harus istirahatan dan menjalani pengobatan terapi untuk segera membuat cederanya cepat pulih.

Satu hari sebelumnya, Pelatih Kepala Sriwijaya FC Nilmaizar juga telah mengkritik kualitas lapangan Stadion Kaharudin Pekanbaru Riau.

Ia membandingkan dengan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

Akan tetapi, memang tidak ada pilihan, anak asuhnya harus beradaptasi.

"Kondisi venue, bagusan Sriwijaya FC. Tapi inilah kondisinya, kita harus terima," bebernya.

Anak asuhnya tidak bisa memilih atau menolak, sehingga memang harus beradaptasi.

Pemain harus secepatnya menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan di Stadion Kaharuddin, Riau.

"Harus menyesuaikan diri semampunya. Dengan kata lain tidak bisa menolak, harus jalankan," pungkasnya.

Sekadar mengingatkan, pada putaran pertama di Grup A dimainkan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

Pada putaran kedua, beralih ke markas PSPS Riau, yakni ke Stadion Kaharuddin Pekanbaru Riau.