Kalsel

Gegana Polda Kalsel Disposal Granat Sisa Perang Dunia II di HST

apahabar.com, BARABAI – Temuan granat tangan di Desa Panggung-Dangu RT 4/2, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai…

Tim Gegana Penjiak Bom Polda Kalsel berhasil mencerai-beraikan granat nanas dengan teknik disposal di Panggung HST, Rabu (24/3). Foto-apahabar.com/Lazuardi

apahabar.com, BARABAI – Temuan granat tangan di Desa Panggung-Dangu RT 4/2, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), ditangani Gegana Satuan Brimob Polda Kalsel.

5 anggota Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Satuan Brimob Polda Kalsel diturunkan untuk memastikan keamanannya, Rabu (24/3) sore.

Tim Jibom ini mulai menyiapkan segala sesuatu untuk menjinakkan granat nanas berkarat sisa Perang Dunia II itu. Mereka melakukan teknik disposal atau meledakkan granat sekitar pukul 15.00.

Lokasi disposal tak jauh dari tempat penemuan granat nanas ini. Tepat di depan kebun cabai di sela-sela kebun karet warga.

Tim Jibom ini membuat lobang sedalam 1 meter. Kemudian granat tadi dimasukkan ke dalam lobang.

Peledakan granat ini disaksikan warga Panggung dari kejauhan.

Tak lama menyiapkan teknisnya, Tim Jibom ini mulai hitung mundur. Hingga akhirnya terdengar dentuman seperti bunyi meriam karbit.

Ps Panit Subden Jibom, Bripka Budi N menyebutkan granat temuan warga itu masih aktif. Granat itu masuk kategori UXO atau gagal ledak.

Hal itu, kata dia berdasarkan hasil teliti dan pengecekan pihaknya. Tidak didapati lagi kunci pennya.

“Ada kemungkinan saat dulu, pas dilempar, gagal untuk meledak,” kata Budi.

Akan tetapi pada bagian granat, kata Budi masih ada mata penggalak. Karena itu tim penjinak bom ini mencoba menggunakan sumbu ledak untuk mencerai-beraikannya dengan teknik disposal.

“Alhamduliilah dengan teknik pemecahan akses menggunakan sumbu ledak, bom bisa didisposal,” tutup Budi.

Sebelumnya, warga Panggung dihebohkan dengan penemuan granat tangan jenis nanas, Rabu (24/3) pagi.

Penemu granat ini seorang petani, Sarwani warga Panggung yang tengah menggarap lahan untuk berkebun cabai, sekitar pukul 08.00.

“Saya saat itu mencangkul, baru satu kali mencangkul kaya ada bunyi “teng” seperti besi dipukul begitu,” kata Sarwani.

Dia tak mengira benda lonjong itu granat. Sehingga setelah ditemukan, benda tadi sempat diberishkan Sarwani.

“Benda itu penuh tanah jadi saya bersihkan dan saya taruh di pelataran pondok setelah tau kalau itu granat,” terang Sarwani.

Dia lantas bergegas melaporkan temuannya tadi ke Polsek Haruyan. Sehingga lokasi penemuan dan letak granat digaris polisi sembari menunggu Brimob datang untuk memastikan kemanan bom yang diduga peninggalan Perang Dunia II.