Nasional

Gebrakan Mensos Tri Rismaharini Soal Bansos 2021, Beda dari Sebelumnya

apahabar.com, JAKARTA – Menteri Sosial Tri Rismaharini siap melakukan gebrakan. Terutama terkait bantuan sosial (Bansos) untuk…

Menteri Sosial Tri Rismaharini. Foto-net

apahabar.com, JAKARTA – Menteri Sosial Tri Rismaharini siap melakukan gebrakan. Terutama terkait bantuan sosial (Bansos) untuk 2021.

Wali Kota Surabaya, Jawa Timur ini mengaku harus bergerak cepat. Salah satunya melakukan komunikasi dengan pihak Kantor Pos.

Sebab untuk Bansos 2021 berbeda dari tahun 2020. Menurut Risma, bansos 2021 nantinya akan dikirim langsung ke alamat penerima.

Dengan begitu, warga tak perlu lagi mengambilnya ke kantor pos. “Karena saya butuh cepat, mungkin kita akan komunikasi dengan kantor pos. Dari kantor pos itu langsung diantar,” kata Risma, dikutip dari Kompas TV, Jumat (25/12/2020).

Menariknya lagi, Risma menyebut Bansos tahun depan diupayakan tidak dalam bentuk uang cash atau dalam bentuk bantuan sembako.

Itu menurut Risma untuk meminimalisir risiko penyalahgunaan serta menghindari adanya kerumunan yang meningkatkan risiko penularan Covid-19.

Singkatnya, bantuan tersebut nanti akan langsung ditransfer ke rekening penerima atau diantar langsung via kantor pos.

Risma juga akan menjamin keamanan proses penyaluran bantuan melalui kantor pos itu.

“Soal kemanan, itu kan nanti ada kontraknya. Kalau ada apa-apa ya dia harus ganti. Itu akan saya pikirkan minggu depan,” ujar dia.

Terkait data penerima bansos, Risma juga mengaku akan segera melakukan pencocokan ke pemerintah daerah.

Hanya saja, dia menyebut pencocokan data itu sementara dilakukan melalui software karena keterbatasan waktu.

Namun, ke depan pihaknya berjanji proses input data penerima bansos ini akan dilakukan secara transparan.

“Datanya belum. Untuk Januari mungkin baru godok irisan-irisan tadi. Karena kita hanya melakukannya melalui software untuk Januari, karena tidak ada waktu. Jadi Senin (28/12) saya rapatkan, Selasa (29/12) pagi sudah bisa dikirim ke daerah,” jelas dia.

“Untuk Februari lebih longgar lagi untuk perbaikan data. Jadi mungkin kita lakukan lebih transparan. Tiga hari kita kembalikan ke daerah kemudian diuplaod, semua warga bisa melihat, sehingga ada inputan masing-masing ke kami,” sambungnya.

Sejauh ini, Kemensos telah menyalurkan tiga jenis bansos di 2020.

Selain bantuan rutin, Kemensos juga memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi.

Masing-masing Program Keluarga Harapan (PKH), Program Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako/ BPNT Non-PKH, dan Bansos Beras (BSB).

Namun, penyaluran bantuan ini sempat mendapat sorotan. Menyusul Menteri Sosial Juliari P Batubara terseret kasus korupsi dana bantuan sosial.

Juliari diduga menerima uang siap sebesar Rp 17 miliar dari pengadaan dan penyaluran bansos Covid-19.