Kalsel

Gasak Belasan Morfin RS Balangan, Ngakunya untuk Pribadi

apahabar.com, PARINGIN – 11 Desember 2021, petugas di bidang pelayanan RSUD Balangan terkejut mengetahui sejumlah obat-obatan…

Seorang oknum RSUD Balangan mengaku telah mencuri belasan ampul morfin. Foto ilustrasi: Ist

apahabar.com, PARINGIN – 11 Desember 2021, petugas di bidang pelayanan RSUD Balangan terkejut mengetahui sejumlah obat-obatan hilang di gudang farmasi.

Karena tidak dapat mengetahui pelaku yang mengambil obat-obatan melalui CCTV, pihak RSUD melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian, 8 hari kemudian.

Dua hari berselang atau 21 Desember, petugas kepolisian melakukan olah TKP ke RSUD Balangan.

Saat itu beberapa pegawai yang sedang piket turut diperiksa, termasuk seorang pegawai berinisial MH (27).

MH menjadi pria yang paling dicurigai itu merupakan pegawai kontrak di ICU di RSUD Balangan.

“Saat itu tidak ada CCTV yang mengarah ke gudang farmasi,” aku Rusmila Wati, Kabag Administrasi Umum dan Keuangan RSUD Balangan.

Dua hari berselang, MH akhirnya ditangkap oleh Tim Reskrim Polres Balangan saat sedang piket.

Saat diperiksa MH mengakui perbuatannya. Ia kemudian menunjukkan tempat persembuyian obat – obatan yang diambilnya.

Beragam barang bukti jenis obat kemudian ditemukan. Yakni tujuh kotak morfin yang 1 kotaknya berisi 10 ampul, 15 kotak tramodol, dan sejumlah alat suntik.

Berdasar hasil pemeriksaan polisi, pelaku MH diduga melakukan pencurian saat piket di pagi hari.

Menurut keterangannya, morfin itu dia gunakan dengan menyuntikannya ke tubuh sendiri.

“Digunakan pribadi,” ujar Kasat Reskrim Polres Balangan Ipda Krismandra.

Namun, polisi belum menjelaskan untuk apa MH mengonsumsi morfin itu.

Pendalaman masih dilakukan polisi.

Hanya, Krismandra mengatakan MH akan dikenakan Pasal 363 KUHP.

“Ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara,” ujar Kris.

Diketahui morfin adalah obat opioid yang digunakan untuk mengobati nyeri jangka pendek maupun jangka panjang.

Morfin seringkali diberikan ketika seseorang akan menjalani operasi tertentu.

Pada otak, morfin membantu melepaskan neurotransmitter dopamin yang menghalangi sinyal rasa sakit dan menciptakan perasaan yang menyenangkan. Itu sebabnya morfin digunakan sebagai pereda nyeri.

Kendati begitu, morfin memiliki beragam efek samping. Seperti perubahan denyut jantung, pernapasan melambat, sulit buang air, gugup hingga kehilangan selera makan. Karenanya, penggunaan morfin harus dalam pengawasan ketat dokter.

Polisi Ungkap Oknum Pencuri Obat di Gudang Farmasi RSUD Balangan